Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Cara Membeli Obat di Jepang

Kompas.com - 31/Jul/2019, 18:30 WIB
ILUSTRASI - Drugstore
Lihat Foto
ILUSTRASI - Drugstore

OhayoJepang - Ada dua jenis obat yang bisa kamu temukan di Jepang, yaitu obat dengan resep dokter dan obat over the counter atau obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, kata drugstore atau toko obat (doraggu suto-a) dan pharmacy atau apotik (yakkyoku) memiliki arti yang sama. 

Namun dalam Bahasa Jepang, kedua kata ini merujuk ke dua tempat yang berbeda. Toko obat menjual obat-obatan yang bisa dibeli tanpa resep dokter, produk kebutuhan sehari-hari, bahkan makeup dan makanan. Sementara itu, apotek (seperti Century atau Kimia Farma jika di Indonesia), menjual obat yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter dan membutuhkan shohosen atau surat resep yang dikeluarkan klinik atau rumah sakit. 

Obat tanpa resep dokter (Shihan-yaku)

Untuk pengobatan sakit yang biasa, obat flu, dan sejenisnya, kamu bisa membeli obat tanpa resep dokter di toko obat yang banyak tersebar di Jepang. Obat tanpa resep dokter di Jepang tidak ditanggung asuransi kesehatan, sehingga kamu harus membayarnya sendiri. 

Obat dengan resep dokter (Shoho-yaku)

Obat dengan resep dokter ditanggung asuransi kesehatan. Jadi pasien cukup membayar 30 persen dari tagihan obat tersebut. Karena obat harus dengan resep dokter di klinik atau rumah sakit, maka dosis setiap obat spesifik tergantung setiap pasien. Jika kamu memerlukan tambahan obat (misalnya obat sudah habis tetapi perlu minum obat itu lagi), maka kamu harus kembali ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan resep dokter yang baru. 

(Baca: Asuransi Kesehatan)

Jika membawa obat pribadi masuk ke Jepang

Harap diingat, obat-obatan tanpa resep yang diproduksi di negara lain, bisa dianggap ilegal di Jepang. Bahkan beberapa obat inhaler dan anti alergi tidak diperkenankan masuk Jepang, jadi sebaiknya cek terlebih dahulu sebelum membawa obat-obatan ini. 

Ketika kamu membawa masuk ke Jepang berupa persediaan obat untuk selama sebulan, maka kamu harus mengajukan surat yakkan shohemi, semacam sertifikat impor. Kamu harus sudah menerima surat tersebut sebelum kamu meninggalkan negara asal dan laporkan di bea cukai saat masuk ke Jepang. 

Untuk informasi lebih detail, cek website resmi Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan. (https://www.mhlw.go.jp/english/policy/health-medical/pharmaceuticals/01.html). 

Sebagai tambahan, untuk orang tua dengan anak-anak berumur di bawah 6 tahun, cukup membayar 20 persen dari total tagihan obat, jika kamu sebagai orang tua masuk dalam asuransi kesehatan. Juga, tergantung kota tempat kamu tinggal, pengeluaran biaya medis bisa gratis untuk anak-anak hingga lulus sekolah dasar, serta tambahan bantuan juga kadang kala tersedia. Vaksin rutin untuk anak-anak juga gratis di beberapa kota di Jepang. Sementara itu, vaksin tidak wajib harus dibayar sepenuhnya. 

Provided by Karaksa Media Partner (15 Juli 2019)

Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.