OhayoJepang - Istilah “Telework” di Jepang mengacu pada waktu dan tempat kerja yang fleksibel. Pekerja cukup menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk bekerja dari mana pun.
Ini merupakan salah satu cara Jepang untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi saat ini. Masalah sosial ini antara lain upaya menstabilkan keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, kekurangan tenaga kerja, dan stagnasi perekonomian pedesaan.
Sejak 2017, pemerintah Jepang terutama Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi membuat program untuk daerah Tokyo yang disebut dengan “TELEWORKDAYS”. Program ini dibuat sebagai salah satu pencegahan terjadinya kepadatan penduduk pada saat Olimpiade Tokyo 2020, terutama saat upacara pembukaan yang akan diadakan pada 24 Juli 2020.
Jumlah partisipan pada TELEWORKDAYS 2017 yang diadakan selama satu hari pada 24 Juli adalah 950 perusahaan dengan total 63.000 orang. Sedangkan jumlah partisipan pada TELEWORKDAYS 2018 yang diadakan selama lima hari yaitu pada tanggal 23 sampai 27 Juli 2018, adalah 1.682 perusahaan dengan total 300.000 orang.
Pemerintah Jepang mengatakan bahwa pemberlakuan TELEWORKDAYS ini pada 2018 berhasil mengurangi jumlah orang yang bepergian di bagian pusat Tokyo sebanyak 400.000 orang.
Menurut data statistik Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi pada tahun 2015, jumlah orang yang bepergian di pusat kota Tokyo adalah 9.690.000 orang per hari. Sebanyak 2.910.000 orang di antaranya datang dari prefektur-prefektur yang ada di sekitar Tokyo.
Bila dilihat dari data tersebut, saat Olimpiade Tokyo 2020 jumlah orang ini akan lebih membludak karena ditambah dengan orang asing yang datang ke Tokyo. Hal ini diprediksi akan menyebabkan kepadatan di berbagai tempat di Tokyo.
Tahun ini, TELEWORKDAYS diadakan dari 22 Juli sampai 6 September 2019. Periodenya sendiri akan dibagi ke dua tahap yaitu, tahap pertama pada 22 Juli sampai 2 Agustus dan tahap kedua pada 19 sampai 30 Agustus 2019. Target TELEWORKDAYS tahun ini adalah 3.000 perusahaan dengan total 600.000 orang.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan Jepang untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, seperti memperbolehkan karyawan untuk bekerja di co-working space atau rumah, mengganti jam masuk untuk menghindari jam penuh kereta, dan banyak lagi.
Kegiatan ini merupakan percobaan perubahan sosial yang dilakukan oleh pemerintah Jepang. Jadi, mari kita lihat apakah tahun ini pun tingkat kepadatan di Tokyo akan berkurang.
Sumber: Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi
(https://teleworkdays.jp/docs/2019_jisshigaiyou.pdf)
Provided by Karaksa Media Partner (26 Juni 2019)