Berwisata ke Kyoto, Bagaimana Tata Krama saat Berkunjung ke Kuil?

fushimi inari-taisha shrine, kyoto, jepang Michelle Maria from Pixabay

OhayoJepang - Apakah ada cara untuk menjadikan omotenashi,  konsep keramahtamahan tradisional Jepang yang dibanggakan khalayak Jepang, menjadi sarana untuk memperbaiki perilaku para wisatawan?

Baca juga: Jepang Ajarkan Tenggang Rasa antara Turis dan Warga Lokal, Ini Caranya

Untuk mengatasi kesalahpahaman antara para wisatawan dan khalayak Jepang, Biro Pariwisata KANSAI membuat tiga video yang direkam di tiga setting yang berbeda. 

Pada akhirnya, dari semua kunjungan  dan interaksi warga serta budaya, baik tuan rumah dan wisatawan berbagi tujuan yang sama: mengagumi keindahan Negeri Sakura.

Berikut isi salah satu videonya:

Di bagian awal video ini, seorang perempuan asing sedang bersembahyang di sebuah kuil. Namun, di sekelilingnya, terlihat beberapa perilaku yang tak terpuji.

Ada seorang pria yang tengah menelpon. Ada juga orang yang ngobrol dengan suara lantang serta seorang wanita juga minum di sana.

Kemudian, ada seorang pria memakai topi dan orang-orang yang menghalangi tangga ke kuil dengan koper-koper mereka.

Lalu, ada dua perempuan yang berswafoto walaupun ada tanda larangan. Serta seorang pria yang meletakkan minumannya di sisi tangga kuil.

Seorang pria Jepang menyaksikan kejadian ini dan melontarkan komentar: "Mereka terlihat tidak beradab. Biar kuterawang pikiran mereka."

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!