Baca juga:
Karding menyebut bahwa para pekerja yang diberangkatkan merupakan individu terpilih.
Ia berharap mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, bukan semata-mata untuk mengejar penghasilan.
“Saya kira jangan hanya diniatkan untuk cari uang, terlalu kecil, terlalu kaleng-kaleng. Tapi bekerja di luar negeri harus diniatkan sebagai jihad,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa makna jihad dalam konteks ini adalah semangat bekerja untuk kepentingan yang lebih luas, seperti keluarga, masyarakat, dan negara.
Ia juga menyoroti pentingnya meneladani etos kerja masyarakat Jepang.
Menurut Karding, Jepang dikenal memiliki kedisiplinan tinggi dan profesionalisme yang kuat.
Hal ini dapat menjadi bekal berharga bagi para pekerja migran Indonesia.
"Kita harus belajar nilai-nilai baik dari mereka, insyaAllah nanti sepulang dari sana, itu akan sangat baik. Purna dari Jepang, pulang-pulang rata-rata jadi pengusaha, rata-rata jadi orang sukses, karena dia belajar terhadap apa yang dikerjakan di sana,” ujarnya.
Pemberangkatan ini merupakan gelombang pertama penempatan PMI ke Jepang pada 2025.
View this post on Instagram