Pada Maret lalu Pemerintah Jepang telah melepas 210.000 metrik ton beras cadangan melalui dua lelang guna meredam lonjakan harga.
Namun hingga akhir April, hanya sekitar 7 persen dari jumlah tersebut yang berhasil sampai ke pengecer karena sistem distribusinya terlalu berlapis dan memakan waktu.
Untuk diketahui, Koizumi yang merupakan mantan kepala strategi pemilu Partai Demokrat Liberal yang berkuasa saat ini diangkat menjadi Menteri Pertanian Jepang setelah Taku Eto mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (21/5/2025).
Eto menjadi sorotan setelah laporan media mengungkap komentarnya dalam sebuah acara penggalangan dana politik akhir pekan lalu, di mana ia mengatakan "tidak pernah harus membeli beras" karena selalu menerima hadiah dari para pendukung.
Pernyataan ini memicu kemarahan luas dari publik bersamaan dengan harga beras yang terus melonjak akibat panen buruk dan permintaan yang meningkat karena lonjakan wisatawan.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram