Jepang berencana memangkas drastis harga beras cadangan yang dijual ke pengecer menjadi 2.000 yen (Rp 230.000-an) per lima kilogram dan mempercepat distribusinya ke toko.
Langkah ini merespons keluhan masyarakat akibat harga bahan pokok itu yang melambung tinggi.
Harga beras pada awal Mei mencapai rekor 4.268 yen (Rp 485.000-an) per lima kilogram. Harga ini sekitar dua kali lipat dibanding tahun lalu.
Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang mengumumkan akan menjual 300.000 metrik ton beras cadangan melalui kontrak diskresi kepada pengecer.
Menteri Pertanian Jepang Shinjiro Koizumi yang baru dilantik pada Rabu (21/5/2025), mengatakan bahwa pemerintah juga akan menanggung biaya transportasi sehingga beras cadangan bisa tersedia di toko ritel pada awal Juni.
“Harga beras saat ini hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Kami merasa jika melanjutkan kebijakan seperti sebelumnya, itu tidak akan memenuhi harapan masyarakat,” kata Koizumi dilansir dari Reuters, Senin (26/5/2025).
“Kami akan meredakan kekhawatiran publik soal harga beras dengan kecepatan dan rasa urgensi yang lebih besar,” lanjutnya.
Baca juga:
Adapun pada Jumat (23/5/2025), Koizumi bertemu dengan CEO Rakuten Group, Hiroshi Mikitani, yang menyatakan bahwa raksasa ritel online tersebut siap mendukung upaya pemerintah.