Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Panasonic Akan PHK 10.000 Karyawan Secara Global untuk Tingkatkan Laba

Kompas.com - 10/05/2025, 14:53 WIB

Raksasa elektronik Jepang Panasonic akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawan secara global.

Melansir kantor berita AFP pada Jumat (9/5/2025), langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Pemangkasan jumlah karyawan ini mencakup sekitar empat persen dari total tenaga kerja Panasonic yang berjumlah hampir 230.000 orang.

Mayoritas PHK akan dilakukan pada tahun fiskal berjalan yang berakhir Maret 2026.

Panasonic akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap efisiensi operasional di setiap perusahaan grup, terutama di departemen penjualan dan non-produktif.

Dalam keterangan tertulis, perusahaan itu mengatakan akan mengevaluasi kembali jumlah organisasi dan personel yang benar-benar dibutuhkan.

“Kebijakan ini menargetkan 10.000 karyawan, 5.000 di Jepang dan 5.000 di luar negeri di perusahaan konsolidasi,” demikian pernyataan perusahaan. 

Langkah ini akan dilakukan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan, peraturan, dan ketentuan di masing-masing negara dan wilayah.

Baca juga:

Ilustrasi pekerja di Jepang menunggu kereta di stasiun.
Ilustrasi pekerja di Jepang menunggu kereta di stasiun.

Panasonic menjadi merek rumah tangga global pada paruh kedua abad ke-20 dengan meluncurkan berbagai produk elektronik, mulai dari penanak nasi, televisi, hingga perekam video.

Konglomerat yang berbasis di Osaka ini merupakan pemasok utama baterai untuk Tesla, produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat milik Elon Musk.

Selain itu, Panasonic juga beroperasi di sektor perumahan, energi, dan otomotif.

Pada Februari lalu, Panasonic mengumumkan program reformasi manajemen untuk mengatasi berbagai persoalan struktural di tubuh perusahaan.

“Melalui reformasi manajemen saat ini, perusahaan menargetkan peningkatan laba setidaknya sebesar 150 miliar yen,” kata perusahaan pada Jumat.

Dalam laporan keuangan tahunannya yang juga dirilis Jumat, Panasonic memproyeksikan penurunan laba bersih sebesar 15 persen pada tahun ini, disertai dengan penurunan penjualan sebesar delapan persen.

Pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2025, perusahaan mencatat penurunan laba bersih sebesar 17,5 persen menjadi 366 miliar yen.

Panasonic menyebutkan bahwa mereka menghadapi “perubahan kondisi bisnis yang terus berlangsung, seperti melambatnya permintaan terhadap kendaraan listrik (EV).”

Terkait tarif perdagangan dari Amerika Serikat, Panasonic menyatakan bahwa dampaknya belum diperhitungkan dalam proyeksi ini.

“Perusahaan terus memantau situasi tarif dan berupaya meminimalkan dampaknya melalui langkah-langkah jangka pendek maupun menengah hingga panjang,” tambah mereka.

Dalam wawancara yang dipublikasikan pada April, CEO Panasonic Holdings Yuki Kusumi mengatakan kepada surat kabar Nikkei bahwa pemangkasan karyawan akan diperlukan, meski tidak merinci skalanya.

“Pemangkasan tenaga kerja diperlukan agar kami dapat bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain,” ujarnya kepada Nikkei.

Kusumi menekankan bahwa dalam sejarahnya, Panasonic juga pernah menambah jumlah karyawan secara bertahap selama periode yang menguntungkan.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.