Desember mengawali musim dingin di Jepang, ditandai dengan menurunnya suhu terutama pada malam hari.
Banyak orang mengira Jepang diselimuti salju begitu Desember tiba tetapi sebenarnya tidak semua daerah bersalju.
Tokyo misalnya, salju di bulan Desember merupakan pemandangan yang langka.
Meskipun Desember menandai dimulainya musim dingin secara meteorologis, Tokyo sering kali terasa seperti masih dalam masa transisi dari musim gugur.
Suhu kota dapat bervariasi, mulai dari pagi yang dingin 5 derajat Celsius hingga suhu tertinggi di siang hari yang terkadang mencapai 17 derajat Celsius.
Perubahan suhu itu membuat salju tidak mungkin turun selama awal musim dingin di Tokyo. Geografi Tokyo juga memainkan peran penting dalam fenomena ini.
Dikutip dari Kantor Hubungan Masyarakat (Pemerintah Jepang), salju pada dasarnya terdiri dari air, sehingga akan mencair bila berada pada suhu di atas 0 derajat Celsius.
Salju yang terbentuk dari awan di langit akan jatuh sebagai salju di daerah dengan suhu permukaan tanah di bawah 0 derajat Celsius.
Namun, di lokasi yang lebih hangat seperti Tokyo, salju mungkin mencair saat mencapai tanah dan jatuh sebagai hujan.
Di wilayah Jepang utara seperti Hokkaido, Tohoku, dan Hokuriku yang suhunya lebih rendah, salju turun sebagai salju dan dapat benar-benar menumpuk.