Tipe colokan listrik di Jepang umumnya A dan B, sedangkan di Indonesia tipe C dan F.
Colokan listrik tipe F berupa dua bulatan kecil bersebelahan, sedangkan tipe A berupa dua lempengan paralel datar.
Tipe colokan listrik di Indonesia mirip dengan sejumlah negara di Eropa. Sementara itu, colokan listrik di Jepang mirip dengan Amerika Serikat.
Kamu sebaiknya membawa colokan listrik atau stopkontak tipe A sebelum liburan ke Jepang.
Kamu dapat membeli colokan tipe A di toko listrik besar. Ada yang modelnya satu colokan dan stopkontak dengan harga mulai dari Rp 30.000.
Mengutip situs web Kansai Transmission and Distribution, tegangan listrik di Jepang umumnya 100 V. Namun, ada juga beberapa peralatan yang tegangan listriknya 200 V.
Bentuk soket colokan listrik untuk 100 V dan 200 V berbeda.
Frekuensi listrik di Jepang timur 50 Hz dan 60 Hz di barat Jepang.
Baca juga: Pertama Kali ke Jepang? Simak 7 Tips Ini biar Liburan Lancar
Sementara itu, tegangan listrik peralatan di Indonesia seperti charger laptop dan handphone 100-240 V dengan frekuensi 50-60 Hz.
Artinya, kedua charger tersebut sesuai dengan tegangan listrik di Jepang. Tentunya kamu harus menggunakan colokan tipe A.
Cari tahu juga apakah tempat menginap menyediakan adapter. Bila tersedia, kamu bisa saja tidak membawa colokan.
Jangan mengisi daya di sembarang tempat ketika berada di restoran, mal, atau tempat umum.
Baca juga: Langkah Pindahan Rumah di Jepang, Jangan Lupa Pasang Listrik, Gas, dan Air
Sumber:
View this post on Instagram