Sampah di Jepang harus dipisahkan menurut jenis yang sudah ditentukan oleh pemerintah Jepang, termasuk pembalut.
Biasanya sampah pembalut di Indonesia dibungkus kertas atau koran, lalu dimasukkan kresek, dan dibuang langsung ke tempat sampah digabung dengan sampah lain.
Namun, sampah pembalut di Jepang tidak bisa diperlakukan seperti itu.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini Cara Buang Sampah di Jepang
Sampah pembalut di Jepang termasuk jenis sampah yang bisa dibakar (combustible garbage atau burnable garbage).
Melansir situs web resmi Kota Yokkaichi dan situs web resmi Kota Yokohama, berikut cara membuang sampah pembalut di Jepang:
Kresek sampah yang dapat dibakar lalu dibuang di tempat yang sudah ditentukan pada hari dan jam tertentu.
Biasanya, setiap kota memiliki kebijakan tersendiri terkait jadwal pembuangan sampah.
Kota Yokohama misalnya, sampah yang dapat dibakar diambil oleh petugas setiap dua hari dalam seminggu pada Senin dan Jumat atau Selasa dan Sabtu.
Pada hari tersebut, buang kresek sampah pukul 08.00 waktu setempat.
Jangan membuang kresek sampah malam sebelumnya atau setelah truk sampah pergi.
Bila melakukannya, sampah tidak akan diambil atau kemungkinan diacak-acak burung gagak.
Jangan membuang sampah yang dapat dibakar selain pada hari yang telah ditentukan. Sampah itu tidak akan diambil oleh petugas.
Petugas akan menempelkan stiker pemberitahuan di kresek sampah yang tidak sesuai itu.
Jika melanggar aturan pembuangan sampah walau sudah diberi peringatan, kamu mungkin didenda sebesar 2.000 yen atau Rp 215.000-an.
Selain itu, jangan pernah membakar sendiri sampahmu. Biarkan petugas berwenang yang melakukannya.
Kamu dapat mengunduh brosur aturan dan jadwal pembuangan sampah pada situs web resmi pemerintah kota tempat tinggalmu.
Selalu ikuti aturan yang berlaku di tempat kamu tinggal ya!
Referensi:
Baca juga: 2 Aturan Penting Hidup di Jepang, Buang Sampah yang Benar dan Jangan Berisik
View this post on Instagram