Pernahkah kamu merasakan rasa jijik yang kuat, tetapi tidak tahu cara mengungkapkannya dalam bahasa Jepang? Ini seperti minum jus rumput.
Ada perasaan mendalam yang keluar dari tenggorokan, membuat kamu ingin muntah.
Pada artikel ini, Ohayo Jepang akan memperkenalkan arti kata dan cara penggunaan kimoi.
Arti kimoi
Saat mempelajari bahasa baru yang penting bukan hanya kosakata dan tata bahasa formal.
Memahami bahasa gaul dan ekspresi sehari-hari dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang budaya dan dinamika sosial.
Salah satu istilah dalam bahasa Jepang yang populer terutama di kalangan generasi muda adalah kimoi (キモい).
Kimoi adalah istilah slang yang berasal dari kata kimochi warui (気持ち悪い), artinya "merasa tidak enak" atau "menjijikkan".
Seiring berjalannya waktu, kimochi warui disingkat menjadi kimoi.
Kimoi biasanya digunakan untuk menggambarkan sesuatu atau seseorang yang menyeramkan, menjijikkan, atau tidak menyenangkan.
Kimoi dapat diterapkan pada berbagai situasi, mulai dari mendeskripsikan serangga berlendir hingga mengomentari perilaku meresahkan seseorang.
Baca juga: Ukeru, Bahasa Gaul Jepang untuk Tanggapi Guyonan
Penggunaan kimoi dalam percakapan sehari-hari
Meskipun kimoi dipahami dan digunakan secara luas, penting untuk diperhatikan bahwa kata tersebut memiliki konotasi negatif dan artinya bisa sangat kuat.
Oleh karena itu, penggunaan kimoi harus hati-hati, terutama dalam suasana formal atau dengan orang yang tidak kamu kenal baik.
Berikut beberapa contoh penggunaan kimoi dalam percakapan sehari-hari:
1. Menggambarkan objek atau situasi
Contoh: あの虫、キモいね。 (Ano mushi, kimoi ne.)
Arti: Serangga itu menjijikkan, ya?
2. Mengomentari perilaku seseorang
Contoh: 彼の行動はちょっとキモい。 (Kare no koudou wa chotto kimoi.)
Arti: Perilaku pria itu agak menyeramkan.
3. Bereaksi pada gambar atau video yang bikin tidak nyaman atau menjjijikkan
Contoh: このビデオ、マジでキモい。 (Kono bideo, maji de kimoi.)
Arti: Video ini benar-benar menjijikkan.
Baca juga: Seri Nihongo Ojisan: Memahami Arti Gachi dalam Bahasa Gaul Jepang
Konteks budaya
Memahami konteks budaya dalam penggunaan kimoi dapat membantu kamu melakukan interaksi sosial dengan lebih efektif.
Di Jepang, menjaga keharmonisan dan menghindari konfrontasi langsung sangat dihargai.
Oleh karena itu, penggunaan istilah seperti kimoi dapat dianggap cukup langsung dan berpotensi menyinggung.
Kimoi sering digunakan di antara teman atau rekan yang memiliki tingkat pemahaman dan kenyamanan yang sama.
Ungkapan pengganti kimoi
Jika kamu ingin mengungkapkan ketidaknyamanan atau rasa jijik tetapi merasa bahwa kimoi mungkin terlalu kuat artinya, ada alternatif yang lebih sopan sebagai berikut:
1. 気持ち悪い (Kimochi warui): Frasa asli dari kimoi yang sedikit lebih formal.
Contoh: この食べ物は気持ち悪い。 (Kono tabemono wa kimochi warui.)
Arti: Makanan ini menjijikkan.
2. 嫌だ (Iyada): Cara yang lebih sopan untuk mengatakan "Saya tidak menyukainya" atau "Ini tidak menyenangkan".
Contoh: その話は嫌だ。 (Sono hanashi wa iyada.)
Arti: Aku tidak suka cerita itu.
3. 不快 (Fukai): Istilah formal yang berarti "tidak menyenangkan" atau "tidak nyaman".
Contoh: その匂いは不快です。 (Sono nioi wa fukai desu.)
Arti: Bau itu tidak sedap.
Baca juga: 6 Kata Gaul Bahasa Jepang yang Dipelajari Selama Tinggal di Jepang, Tidak Ada di Buku Pelajaran
Kimoi adalah contoh menarik tentang bagaimana bahasa berevolusi dan beradaptasi dengan konteks budaya dan sosial.
Meskipun istilah ini berguna untuk mengungkapkan perasaan jijik atau tidak nyaman yang kuat, penting untuk menggunakannya dengan bijaksana agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Dengan memahami arti dan konteks penggunaannya, kamu dapat memperkaya keterampilan bahasa Jepang dan menavigasi interaksi sosial dengan lebih efektif.
Mengetahui istilah-istilah seperti kimoi dapat memberikan wawasan berharga tentang kehidupan sehari-hari di Jepang, baik bagi pembelajar bahasa Jepang atau sekadar tertarik dengan budaya Jepang.
Jadi jika lain kali kamu mengalami atau merasakan hal yang membuatmu tidak nyaman, kamu tahu cara mengungkapkannya dengan kata yang tepat dan bijak.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juli 2024)