Di Jepang, terdapat lebih dari satu cara untuk menyebut nama-nama bulan.
Selain penyebutan umum dengan angka, ada pula sistem penamaan tradisional yang sarat makna.
Secara umum, penyebutan bulan dalam bahasa Jepang menggunakan angka yang diikuti kata gatsu, yang berarti bulan.
Sebagai contoh, bulan Juni disebut roku gatsu. Kata roku berarti enam, merujuk pada Juni sebagai bulan keenam dalam kalender Masehi.
Namun, Jepang juga memiliki sistem penamaan bulan tradisional yang dikenal sebagai Wafu Getsu Mei.
Penyebutan dalam Wafu Getsu Mei didasarkan pada kalender lunar lama, atau disebut juga kalender lunisolar, yang mencerminkan musim serta peristiwa penting pada setiap bulannya.
Kalender lunisolar ini mengacu pada fase bulan, berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis fase matahari.
Setiap bulan dalam kalender lunisolar memiliki sekitar 29,5 hari.
Sistem kalender ini digunakan di Jepang hingga awal periode Meiji, yakni dari tahun 1868 hingga sekitar tahun 1880-an atau awal 1890-an.