Demikian pula, 端 (はし, hashi) yang berarti "tepi" dan 橋 (はし, hashi) yang berarti "jembatan" dibedakan berdasarkan pola nadanya.
Memahami Intonasi Bahasa Jepang
Intonasi bahasa Jepang merupakan sistem aksen nada, yang artinya nada suku kata dalam suatu kata dapat mengubah maknanya.
Berbeda dengan bahasa dengan aksen tekanan seperti bahasa Inggris, yang penekanannya ada pada kenyaringan atau durasi suku kata, bahasa Jepang mengandalkan nada.
Setiap mora (satuan bunyi yang lebih kecil dari satu suku kata) dalam sebuah kata dapat memiliki nada tinggi atau rendah.
Baca juga: Aturan menyapa Atasan dan Teman kerja dalam Bahasa Jepang, Jangan Sampai Salah!
Misalnya:
雨 (あめ, ame) yang berarti "hujan" memiliki pola nada tinggi ke rendah.
飴 (あめ, ame) yang berarti "permen" memiliki pola nada rendah hingga tinggi.
Aksen nada dapat bervariasi tergantung wilayah di Jepang, namun dialek standar Tokyo sering digunakan sebagai dasar pengajaran intonasi bahasa Jepang kepada pelajar.
Perubahan intonasi tergantung pada kalimat: