OhayoJepang - Orang-orang asing yang baru datang ke Jepang pasti mengalami banyak tantangan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Khususnya bagi teman-teman Muslim, mencari makanan halal sangat penting.

Karena jarang dapat menemukan makanan dan restoran yang telah mendapatkan sertifikasi halal, sehingga para Muslim tinggal di Jepang seringkali mengalami kesulitan dalam mencari makanan yang bisa dikonsumsi.

"Kamu dapat membeli makanan halal di toko menjual bahan makanan Indonesia, tetapi sebagian besar toko seperti itu dibuka secara online dan harganya lebih mahal daripada di toko fisik. Kalau di supermarket dekat tempat tinggal saya, banyak makanan tidak memiliki tanda sertifikasi halal, jadi kami perlu memeriksa label bahan makanan," kata salah seorang Indonesia tinggal di Jepang.

Beberapa makanan Jepang, meskipun tampaknya tidak mengandung daging babi atau alkohol, kadang-kadang menggunakan bumbu atau bahan non-halal dalam proses pengolahan.

Baca juga: Seri Nihongo Ojisan: Penggunaan Sapaan Ohayo Gozaimasu, selain untuk Ucapan Selamat Pagi

Oleh karena itu, memeriksa label bahan saat membeli makanan sangat penting. Namun, itu pun sulit bagi orang asing yang tidak berbahasa Jepang karena sebagian besar label bahan makanan Jepang tertulis dalam bahasa Jepang.

- Melihat bahasa Jepang ("Kanji") penting!

Disinilah "Kanji" berguna.

Salah satu warga Muslim yang tinggal di Jepang menceritakan pengalamannya tentang Kanji.

"Ketika berbelanja di supermarket, saya selalu memperhatikan Kanji, terus menghindari <豚（babi）> dan <酒（alkohol）>. Saya juga pernah memilih salah satu restoran karena sudah merasa lega melihat Kanji  <牛(sapi), 鳥/鶏(ayam), 魚(ikan), 寿司(sushi)> tertulis di papan nama di depan restorannya," tuturnya.

Baca juga: Seri Nihongo Ojisan: Cara Menggunakan Sapaan Konnichiwa

- "Kanji" yang wajib kamu tahu untuk memilih makanan halal