Sebagai pemanis, hidangan kemudian dilengkapi dengan saus, mayones atau saus okonomi.
Saat ini okonomiyaki lebih sering dianggap sebagai makanan khas Jepang yang dihidangkan langsung di atas hot plate (teppan) untuk dinikmati bersama teman, meskipun tidak selalu demikian.
Terbuat dari bahan-bahan yang murah dan mudah untuk disiapkan, sajian ini menjadi pilihan saat masa krisis, seperti misalnya setelah gempa Kanto tahun 1923 atau pasca Perang Dunia Kedua.
Okonomiyaki adalah hidangan yang hangat dan bergizi.
Baca juga: Membuat Sendiri Replika Takoyaki, Suvenir Sempurna dari Osaka!
Sejarah Okonomiyaki
Okonomiyaki berasal dari funoyaki, sejenis panekuk manis yang dimakan selama upacara Budha, dari abad ke-16.
Pada era Meiji (1868-1912), hidangan ini menyebar ke luar biara dan berganti nama menjadi mojiyaki.
Kemudian setelah gempa Kanto, muncul versi dengan rasa yang gurih dan mulai sering dinikmati.
Baca juga: Aizuya, Kedai Pencipta Jajanan Takoyaki Pertama dari Kota Osaka
Hal ini membuat hidangannya diubah dan dengan pengaruh Barat di Kyoto, hidangan kemudian ditambah dengan bahan lainnya seperti bawang merah dan saus Worchester.
Setelah Perang Dunia II, okonomiyaki menjadi semakin umum karena dapat dinikmati tanpa nasi, yang pada saat itu cukup mahal harganya.