1day Route

Tur Jalan Kaki Melalui Hutan Bambu Arashimaya di Kyoto

Kompas.com - 23/09/2019, 18:20 WIB

Komentar

Lihat Foto

Berjalanlah melintasi hutan bambu yang mengarah ke Taman Okochi Sanso.

Pengunjung dapat menikmati makan siang di ruangan bergaya Jepang dengan pemandangan yang menyegarkan.

Restoran ini mulai didirikan sebagai rumah teh yang menawarkan ayu dan teh untuk pengunjung Gunung Atago pada zaman Edo (1603-1868).

Taman lumut di tengah kuil terdiri dari lebih dari 20 jenis lumut.

Di dalam gubuk ini terdapat lima sosok kayu. Salah satunya adalah Taira no Kiyomori.

Gerbang selatan Kuil Honkokuji, kuil utama dari Nichiren, dipindahkan ke sini sebagai Niomon.

Pagoda Tahoto setinggi 12 meter dikelilingi oleh pohon maple.

Taman itu berada di sisi selatan Gunung Ogurayama yang dipopulerkan oleh Ogura Hyakunin Isshu (koleksi populer 100 puisi klasik Jepang).

Gekkoutei berada di dekat puncak gunung. Pengunjung dapat melihat kota Kyoto dan Gunung Hieizan dari tempat yang menguntungkan ini.

Taman Sogenchi dengan pemandangan Arashiyama

Unryuzu adalah lukisan naga, memandang delapan arah, digambar di atas 159 potongan kayu hinoki. Biasanya terbuka untuk dilihat publik pada akhir pekan, hari libur nasional, dan setiap hari selama pameran khusus yang diadakan tiga kali setahun.

Okumura Special Beef Stew Rice seharga 1.296 yen terdiri dari nasi, daging, dan saus yang penuh dengan rasa umami.

Dari restoran, pengunjung dapat menikmati pemandangan taman.

Restoran ini mulai didirikan sebagai rumah teh yang menawarkan ayu dan teh untuk pengunjung Gunung Atago pada zaman Edo (1603-1868).

Tempat berikutnya berjarak 15 menit berjalan kaki dari tempat ini.

Ayu no Yado Tsutaya berlokasi di 17 Saga Toriimoto Senno-cho, Distrik Ukyo, Kota Kyoto dan buka mulai pukul 11.30 pagi hingga 18.30. Jam makan siang mulai pukul 11.30 hingga 14.30 (jadwal dapat berubah). Pengunjung dapat menghubungi restoran ini di + 81-75-871-3330.

Pukul 13.00, Mampir ke Kuil Giouji.

Giouji Temple memiliki taman lumut yang indah dan telah muncul di salah satu karya sastra klasik Jepang yang disebut Heike Monogatari. Kuil ini dikenal sebagai kuil tempat Giou bertemu setelah mengalami patah hati dari Taira no Kiyomori, salah satu prajurit kuat dalam sejarah Jepang.

Dedaunan berwarna di sekitar kuil ini terkenal karena menawarkan kenyamanan bagi para pengunjungnya. Bahkan pemandangan dari bingkai jendela Yoshino juga indah. Jendela ini disebut "Jendela Pelangi" karena kisi-kisinya mewarnai bayangan daun.