Perempuan Jepang lah yang biasanya melakukan persiapan lebih banyak, terutama persiapan dalam hal pemilihan busana. Pada kegiatan ini tentu mereka berusaha untuk menampilkan kesan terbaik. Mereka akan sangat peduli dengan keseimbangan busana agar tidak terlalu mencolok, tidak terlalu biasa, dan tidak terlalu lucu.
Kebanyakan dari mereka mencontek busana dari majalah fashion. Terkadang di majalah ini ada bagian yang membahas tampilan busana yang baik untuk digunakan saat gokon.
Selama gokon berlangsung, kelompok perempuan dan laki-laki biasanya duduk berhadap-hadapan. Acara ini dimulai dari perkenalan diri yang berisi nama lengkap, nama panggilan, daerah asal, jenis pekerjaan yang dilakukan, hobi, dan apa yang diharapkan dengan mengikuti acara kumpul-kumpul ini.
Kemudian mereka akan mulai minum dan mengawalinya dengan “kampai” (bersulang) yang dilanjutkan dengan makan dan berbincang-bincang. Lalu, mereka akan dibagi ke dalam pasangan agar bisa mengenal lebih mendalam. Biasanya sudah mulai terbentuk pasangan, karena perempuan atau laki-laki akan menanyai berbagai macam hal ke orang yang menarik bagi dirinya.
Setelah selesai berbincang-bincang, umumnya dilakukan kegiatan yang akan membuat nuansa gokon lebih menyenangkan dan ringan. Berikut beberapa permainan tersebut.
O-sama Game
O-sama Game (berarti: King’s Game) adalah permainan yang sering dilakukan saat gokon. Permainan ini bisa dilakukan hanya dengan bermodal pulpen dan waribashi (sumpit yang menyatu dan harus dibelah sebelum digunakan) sebagai stick yang akan digunakan untuk permainan. Bila tidak ada sumpit, bisa juga menggunakan kertas yang dibentuk seperti stick kecil.
Sumpit yang digunakan berjumlah sama dengan peserta. Pada satu ujung sumpit akan dituliskan kata “O-sama”, pada sumpit sisanya akan dituliskan angka. Kemudian, sumpit ini akan diacak sambil menyembunyikan bagian tulisannya, biasanya menggunakan tempat sumpit yang ada.