Mengenal Yakome, Nasi Sajen Sakral dalam Tradisi Pertanian Jepang

Yakome untuk sesajen dalam ritual pertanian demi minta kesuburan hasil panen. DOK. OUR LOCAL CUISINE BY THE MINISTRY OF AGRICULTURE, FORESTRY AND FISHERIES

Yakome adalah hidangan tradisional yang masih lestari di Prefektur Yamanashi, Jepang.

Hidangan ini berasal dari tradisi kuno masyarakat agraris yang menghubungkan makanan dengan doa kesuburan. 

Yakome tidak hanya hadir sebagai menu khas musiman, tetapi juga menjadi simbol hubungan antara manusia, alam, dan leluhur.

Masyarakat Yamanashi menjaga tradisi ini secara turun-temurun.

Kini yakome diolah dalam berbagai bentuk modern tanpa menghilangkan makna sakral di baliknya.

Baca juga:

Awalnya Sesajen Dewa Kesuburan

Yakome berasal dari upacara Mizuguchi Matsuri, sebuah ritual pertanian sakral yang dilaksanakan pada awal musim tanam pada awal Februari. 

Dalam upacara ini, para petani di Chūhoku mengundang dewa kesuburan agar turun melalui mulut saluran irigasi yang disebut mizuguchi.

Mereka berharap dewa tersebut memberkahi sawah sepanjang musim tanam.

Pada masa lalu, petani memilih bulir padi terbaik untuk dijadikan benih, lalu menanggalkan sekam dan memanggangnya hingga harum.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!