Yoshinoya Fokus Kembangkan Bisnis Ramen, Efek Harga Beras dan Daging Mahal

Ramen Jepang Kokai Chang via Pixabay

gyūdon, Yoshinoya, akan melakukan ekspansi ke bisnis ramen dalam fase pertumbuhan berikutnya.

gyūdon dan udon.

ramen hingga sepuluh kali lipat, menjadi 4 miliar yen.

ramen terbesar di dunia.

Rencana bisnis baru ini muncul di tengah perjuangan restoran-restoran Jepang menghadapi kenaikan harga bahan makanan, terutama beras domestik dan daging sapi asal Amerika Serikat (AS).

Jaringan restoran tersebut juga menghadapi kesulitan menaikkan harga jual di negara yang baru saja keluar dari periode deflasi selama bertahun-tahun.

ramen,” kata CEO Yoshinoya, Tetsuya Naruse, dalam konferensi pers saat mengumumkan rencana tersebut.

ramen akan menghasilkan pendapatan sebesar 40 miliar yen pada tahun fiskal 2029 dan menyumbang 13 persen dari total penjualan, naik dari empat persen pada tahun sebelumnya.

Sebagai langkah awal untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Yoshinoya telah mengakuisisi dua operator toko ramen berbasis di Kyoto, yakni Takara Sangyo dan Kiramekino Mirai.

Akuisisi ini menambah portofolio merek ramen mereka yang sudah mencakup Withlink di Hiroshima dan Setagaya di Tokyo.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!