Lina Rokayah menjadi sorotan di media sosial karena kesuksesannya sebagai petani di Jepang.
Keberhasilannya bahkan menarik perhatian pemerintah daerah di Prefektur Toyama, yang kemudian mengajaknya bekerja sama memasok sayuran untuk program makan siang sekolah atau Kyushoku.
Rina, sapaan akrab Lina, mengungkapkan bahwa ia memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang dimulai pada 1995.
Menjelang kelulusannya pada 2000, ia memperoleh beasiswa Monbukagakusho (MEXT) untuk mengikuti program non-gelar selama satu tahun di Jepang.
Namun, di sela masa kuliahnya, Rina menjalin kedekatan dengan seorang warga Jepang yang kemudian menjadi suaminya pada Desember 2001.
Setahun setelah menikah, ia mulai menekuni dunia pertanian bersama sang suami dengan mengelola lahan pertanian di Prefektur Toyama.
Ia menyadari bahwa profesi sebagai petani memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
Berangkat dari kesadaran tersebut, Rina memilih mendalaminya secara serius dan kini telah menekuni bidang pertanian selama lebih dari 20 tahun.
“Makanan yang ada di rumah pun kan asalnya dari petani. Jadi, sikap-sikap keseriusan mereka dalam bertani, Teteh melihatnya ‘oh saya juga harus seperti itu’,” ujar Rina kepada Ohayo Jepang, Selasa (20/5/2025).
Baca juga:
- Petani Indonesia di Jepang Suplai Sayur untuk Program Makan Siang Sekolah di Toyama
- Informasi Ujian: Tokutei Gino No.1 Pertanian (Pertanian Budidaya Umum)
- Hal yang Wajib Kamu Ketahui tentang Industri Pertanian di Jepang
Dari Mengurus Gudang hingga Kelola 13 Hektare Lahan
Pada awal memutuskan menjadi petani bersama suaminya, Rina tidak langsung turun ke ladang, melainkan membantu packing dan mengikat sayuran di gudang.