Rhinitis Alergi di Jepang, Alergi Serbuk Sari pada Musim Semi

Ilustrasi orang Jepang terkena rhinitis alergi akibat serbuk sari pohon cedar Jepang dan cemara Jepang. PAKUTASO/SUSHI PAKU

Rhinitis alergi atau kafunshou (花粉症) adalah alergi musiman yang utamanya disebabkan oleh serbuk sari dari pohon cedar Jepang (sugi, 杉) dan pohon cemara Jepang (hinoki, 檜).

Gejalanya, mulai dari bersin dan mata gatal hingga reaksi alergi yang parah, menjadikan musim semi sebagai musim yang sulit bagi banyak orang di Jepang.

Sejarah Munculnya Rhinitis Alergi di Jepang

Rhinitis alergi atau hay fever relatif jarang terjadi di Jepang sebelum 1960-an. 

Namun, setelah Perang Dunia II, upaya reboisasi besar-besaran mengarah pada penanaman pohon cedar dan cemara dalam jumlah besar untuk produksi kayu. 

Ketika pohon ini mulai tumbuh dewasa, mereka mulai melepaskan serbuk sari dalam jumlah signifikan, yang menyebabkan epidemi rhinitis alergi modern.

Musim puncak serbuk sari terjadi antara Februari dan April, dengan gelombang kecil lainnya pada musim gugur yang disebabkan oleh tanaman lain seperti ragweed dan polen rumput.

Baca juga:

Gejala Rhinitis Alergi

Gejala umum rhinitis alergi di Jepang meliputi:

Cara Orang Jepang Mengatasi Rhinitis Alergi

Dengan meningkatnya kadar serbuk sari setiap tahun, orang Jepang mengembangkan berbagai cara untuk mengatasi alergi mereka:

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!