Di Jepang, istilah 新 (shin) berarti baru atau segar sering digunakan untuk menyebut hasil panen sayuran musiman yang baru dipetik.
Contohnya adalah 新玉ねぎ (shin tamanegi, bawang bombai baru), 新キャベツ (shin kyabetsu, kol baru), 新じゃが (shin jaga, kentang baru), 新ごぼう (shin gobo, akar burdock baru), serta 新人参 (shin ninjin, wortel baru).
Sayuran "shin" ini populer dinikmati pada musim semi, menawarkan rasa dan tekstur unik dibanding sayuran biasa.
Lalu, apa sebenarnya keunikan sayuran "shin"? Yuk, kita simak lebih dalam.
Apa itu Sayuran "Shin"?
Normalnya, sayuran seperti kentang dan bawang bombai akan dikeringkan dan disimpan lama setelah dipanen.
Tapi sayuran berlabel "shin" ini berbeda, karena dipanen lebih awal, langsung dijual, dan tidak melewati proses pengeringan.
Itulah sebabnya sayuran "shin" punya rasa, tekstur, dan kesegaran berbeda dari sayuran biasa.
Beberapa keunggulan sayuran "shin":
- Kesegaran Maksimal: Dipetik lebih awal, sehingga lebih segar dan lezat.
- Tekstur Lembut: Lebih juicy dan empuk dibandingkan sayuran biasa.
- Rasa Lebih Ringan: Rasanya cenderung manis alami dan tidak menyengat, cocok dimakan mentah atau dengan sedikit bumbu.
- Hanya Ada Sebentar: Karena musiman, sayuran ini tersedia dalam waktu terbatas dan sangat ditunggu-tunggu setiap tahun.
Mengenal Lebih Dekat Sayuran "Shin" di Jepang
1. 新玉ねぎ (Shin Tamanegi, Bawang Bombai Baru)Bawang bombai baru ini biasanya dipanen pada awal musim semi, terutama di daerah hangat seperti Pulau Awaji.
Berbeda dari bawang bombai biasa yang pedas dan tajam, shin tamanegi memiliki rasa manis alami, lembut, dan berair.