Akiya, sebutan untuk rumah kosong di Jepang. Sementara itu, ada pula hochi akiya atau rumah terbengkalai yang biasanya berlokasi di pedesaan Jepang.
Melansir The Guardian pada Rabu (1/5/2024), rumah kosong di Jepang merupakan efek dari menurunnya populasi di Jepang.
Populasi di desa yang semakin sedikit juga menjadi faktor meningkatnya rumah terbengkalai di Jepang.
Belum lagi, sejumlah orang yang mewarisi properti tersebut tidak mampu atau tidak mau tinggal di sana. Bahkan merenovasi atau merobohkannya.
Bukan cuma di desa, ratusan ribu rumah kosong jangka panjang juga memenuhi perkotaan.
Menambahkan dari Asahi Shimbun pada Rabu (1/5/2024), banyak rumah tidak berpenghuni setelah orang tua yang tinggal sendiri meninggal atau dirawat di panti jompo.
Tren menuju "keluarga inti", di mana anak-anak mereka tinggal terpisah dengan orang tua, juga berkontribusi terhadap masalah ini.
Rumah tradisional terbengkalai di Jepang diminati oleh warga asing. Orang Indonesia pun bisa saja beli.
Namun, mempunyai rumah di Jepang tidak menjamin status residensi atau penduduk tetap maupun ganti kewarganegaraan. Terdapat syarat tertentu untuk menjadi penduduk tetap Jepang.
Baca juga: Apa Itu Visa Permanent Residence Jepang? Jadi Penduduk Tetap Tanpa Ganti Kewarganegaraan
Jumlah rumah akiya di Jepang
Menurut hasil survei Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang via The Guardian, terdapat 9 juta rumah kosong per Oktober 2023 atau sekitar 14 persen dari total jumlah rumah di Jepang.