Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Jalan-jalan di Jepang Pakai Yukata, Kunjungi 5 Kota Wisata Ini

Kompas.com - 26/Aug/2024, 12:30 WIB
Jalan-jalan di Asakusa, Tokyo, sambil mengenakan yukata. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Lihat Foto
Jalan-jalan di Asakusa, Tokyo, sambil mengenakan yukata. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Kamu mungkin ingin merasakan sendiri budaya Jepang ketika liburan di Negeri Sakura ini.

Ikut kelas masak kuliner tradisional atau bikin kerajinan memang ide yang bagus tetapi mungkin agak susah mengaturnya bila tidak lama liburan di Jepang.

Salah satu cara menikmati budaya Jepang secara langsung yang mudah adalah memakai yukata sembari jalan-jalan ke kota wisata.

Kamu bisa memakai yukata terutama saat musim panas di Jepang.

Yukata ini pakaian tradisional Jepang yang aslinya merupakan pakaian mandi pada tahun 700-an tetapi menjadi pakaian buat pergi seiring berjalannya waktu.

Yukata dipakai sebagai baju harian saat musim panas sejak akhir 1800-an.

Sampai saat ini pun, orang Jepang kerap memakai yukata terutama saat menghadiri festival musim panas seperti kembang api dan perayaan lokal.

Bahan yukata ini menyerap keringat dan sejuk sehingga cocok dipakai dalam kondisi Jepang yang panas dan lembap.

Cara memakai yukata pun sederhana karena cuma punya satu lapisan.

Tidak heran bila yukata bisa dipakai siapa saja baik orang Jepang maupun orang asing.

ILUSTRASI - Yukata
ILUSTRASI - Yukata

Walau begitu, membeli yukata dan memakainya sendiri mungkin tidak semudah kelihatannya. Coba kamu menyewa yukata saja saat liburan di Jepang.

Tempat penyewaan yukata menawarkan berbagai macam yukata, sehingga kamu dapat sesuai seleramu. 

Staf di persewaan juga dapat memberikan saran dan rekomendasi yukata yang cocok untukmu.

Tempat sewa yukata biasanya menyediakan satu paket yukata lengkap dengan geta (sandal kayu khas Jepang) dan tas tradisional Jepang yang cocok buat yukatamu.

Staf juga bakal membantu kamu memakai yukata sehingga orang yang pertama kali pakai pun bakal merasa nyaman.

Harga sewa yukata di Jepang rata-rata 3.000 sampai 8.000 yen atau Rp 322.000 sampai Rp 860.000-an.

Harga itu bisa saja berbeda tergantung lokasi dan paket yukata yang disewa. Pasalnya, ada juga tempat sewa yukata yang menawarkan layanan tata rambut (hair do).

Kota wisata di Jepang umumnya dilengkapi dengan toko persewaan yukata seperti Kyoto, Tokyo (Asakusa), Kawagoe, Nikko, dan Kamakura.

Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Tutorial Memakai Yukata, Pakaian Tradisional Musim Panas Khas Jepang

1. Kyoto

Jalan-jalan di Kyoto sambil memakai yukata. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Jalan-jalan di Kyoto sambil memakai yukata. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Kyoto kaya akan sejarah dan tradisi karena pernah menjadi ibu kota Jepang selama lebih dari 1.000 tahun sampai akhir 1800-an.

Terdapat sejumlah kuil Buddha dan Shinto di Kyoto seperti Kiyomizu-dera, Kinkaku-ji, dan Fushimi Inari Taisha.

Kamu bakal melihat wisatawan memakai yukata dan kimono di kota ini.

Coba saja memakai yukata sembari menyusuri Kyoto yang bersejarah dan berbudaya ini.

Baca juga: Harga Tiket Masuk 4 Kuil di Kyoto, Rata-rata Rp 60.000-an

2. Tokyo (Asakusa)

Pengunjung di Sensoji, Asakusa, Tokyo, Jepang. (KOMPAS.COM/YUHARRANI AISYAH)
Pengunjung di Sensoji, Asakusa, Tokyo, Jepang. (KOMPAS.COM/YUHARRANI AISYAH)

Salah satu area di pusat Tokyo yang patut kamu kunjungi ialah Asakusa. Tempat bersejarah ini sudah ada sejak 1600-an.

Kuil Senso atau Senso-ji merupakan bangunan ikonik di Asakusa yang menarik pengunjung lokal maupun mancanegara setiap tahun.

Di depan Gerbang Kaminarimon terdapat Nakamise-dori atau Jalan Nakamise yang dipenuhi toko suvenir dan makanan.

Coba saja memakai yukata sambil jalan-jalan di Asakusa, tak lupa mencicipi jajanan di sini.

Baca juga: Serunya Naik Jinrikisha di Asakusa Tokyo, Becak Orang Khas Jepang

3. Kawagoe

Jalan-jalan di Kawagoe (Little Edo) sambil pakai yukata. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Jalan-jalan di Kawagoe (Little Edo) sambil pakai yukata. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Kawagoe di Prefektur Saitama terkenal sebagai Little Edo karena kota ini mirip dengan suasana Tokyo pada lebih dari 150 tahun lalu.

Edo merupakan nama Tokyo sebelum diubah pada 1868.

Jalanan di Kawagoe dipenuhi bangunan bersejarah dan unik yang disebut kurazukuri.

Cobalah mengenakan yukata sembari menjelajahi Kawagoe biar seolah kamu kembali ke masa lalu Jepang.

4. Nikko

Kuil di Nikko Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Kuil di Nikko Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Nikko merupakan destinasi wisata yang menakjubkan karena pegunungan alami berpadu dengan arsitektur kuil kuno tradisional.

Bangunan bersejarah di Nikko yang terkenal di kalangan wisatawan ialah Kuil Nikko Futarasan, Kuil Nikkozan Rinnoji, dan Kuil Nikko Toshogu.

Ketiga kuil itu termasuk ke dalam situs Warisan Budaya Dunia Unesco dengan nama "Shrines and Temples of Nikko".

Bayangkan saja kamu jalan-jalan di sini sembari memakai yukata, tentunya bakal jadi pengalaman unik dan tak terlupakan.

5. Kamakura

Kuil di Kamakura, Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Kuil di Kamakura, Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Kamakura dulu menjadi pusat politik dan budaya Jepang selama lebih dari satu abad sejak 1190 sampai 1330-an.

Pemandangan alami dapat kamu temukan di Kamakura karena kota ini dikelilingi gunung dan laut sehingga bisa dinikmati sepanjang tahun.

Selain kuil dan pura yang kaya akan sejarah, kota ini juga terkenal dengan suasana tradisionalnya.

Kamu dapat merasakan suasana tradisional Kamakura di jalan-jalan perbelanjaan yang membentang dari Stasiun Kamakura dan kawasan permukiman yang masih kental dengan arsitektur tradisional Jepang dan gaya hidup budayanya.

Ada banyak toko yang menawarkan jasa penyewaan yukata, sehingga pengunjung dapat menikmati wisata dengan nyaman di kota yang menawan ini.

Baca juga: 5 Kuil Buddha di Kamakura Kanagawa, Tujuan Wisata Budaya Jepang

Itulah kota wisata yang menyediakan tempat sewa yukata dan cocok jadi tempat jalan-jalan sembari pakai yukata.

Referensi:
National Diet Library (https://ndlsearch.ndl.go.jp/imagebank/column/yukata)

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Agustus 2024)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads