Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Perbedaan Penggunaan Rashii, Mitai, dan Sou dalam bahasa Jepang

Kompas.com - 11/Jul/2024, 09:05 WIB
Ilustrasi orang kebingungan. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Lihat Foto
Ilustrasi orang kebingungan. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Mempelajari bahasa baru bisa menjadi pengalaman yang menantang sekaligus bermanfaat.

Bagi mereka yang mempelajari dunia bahasa Jepang, seluk-beluk tata bahasa dapat menghadirkan serangkaian rintangan yang unik.

Salah satu aspek yang sering membingungkan pelajar adalah penggunaan らしい (rashii), みたい (mitai), dan そう (sou).

Arti kata tersebut lebih kurang "seems like" atau "heard from others" dalam Bahasa Inggris.

Artikel ini akan membantu orang yang belajar bahasa Jepang memahami perbedaan antara らしい, みたい, dan そう sekaligus cara menggunakannya dengan benar dalam berbagai konteks.

Sebagai pembelajar bahasa Jepang, saya mengerti perjuangan dalam memahami poin-poin tata bahasa ini.

Dalam bahasa Inggris, kita mungkin menggunakan frasa seperti "as if", "like", or "I heard from" untuk menyampaikan informasi tidak langsung.

Baca juga: Pengalaman Percakapan di Konbini, Bikin Belanja Lebih Percaya Diri

Sapporo miso ramen in a bowl
Sapporo miso ramen in a bowl

Namun, dalam bahasa Jepang, nuansa dan perbedaan kontekstual yang terkait dengan masing-masing ungkapan ini mungkin sulit dipahami dari sudut pandang pelajar.

Misalnya saja kamu ingin menyampaikan bahwa suatu makanan terlihat lezat.

Dalam bahasa Jepang, kamu mungkin menggunakan kata おいしい (oishii) untuk "enak".

Jika kamu ingin menyatakan bahwa makanan tersebut terlihat lezat, kamu dapat menggunakan おいしそう (oihisou).

Namun, jika kamu mendengar dari orang lain bahwa makanannya enak dan ingin menyampaikan informasi tersebut, maka akan menjadi おいしいらしい (oishii rashii).

Pilihan tata bahasa di sini berdampak signifikan pada pesan yang kamu sampaikan.

Tantangannya terletak pada menentukan kapan menggunakan masing-masing poin tata bahasa ini berdasarkan konteks, tujuan, atau situasi tertentu.

Perbedaan halus antara らしい, みたい, dan そう bisa membingungkan, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan tata bahasa Inggris atau bahasa lain yang relatif mudah dipahami.

Baca juga: 6 Kata Gaul Bahasa Jepang yang Dipelajari Selama Tinggal di Jepang, Tidak Ada di Buku Pelajaran

Ilustrasi orang berjalan saat hujan di Tokyo.
Ilustrasi orang berjalan saat hujan di Tokyo.

Inilah yang saya pelajari di sekolah.

1. らしい (Rashii)
Arti dan penggunaan:
らしい digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang didasarkan pada desas-desus atau informasi yang diterima dari orang lain.

Artinya penutur tidak secara langsung menyaksikan atau mengalami peristiwa tersebut, melainkan telah mendengarnya dari orang lain.

Contoh kalimat:
彼は来ないらしい。 (Kare wa konai Rashii.) - Sepertinya dia tidak akan datang. (Saya dengar dia tidak akan datang.)
今日は雨が降るらしい。 (Kyou wa ame ga furu Rashii.) - Sepertinya hari ini akan turun hujan. (Saya dengar hari ini akan turun hujan.)

Makna tambahan:
らしい sering kali menimbulkan rasa ketidakpastian karena informasinya berasal dari tangan kedua. Ini seperti mengatakan “Saya dengar…” atau “Sepertinya…”.

2. みたい (Mitai)
Arti dan penggunaan:
みたい digunakan untuk menyatakan kemiripan atau persamaan.

Kata ini dapat digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu mirip sesuatu yang lain atau tampak seperti sesuatu yang lain.

Ini juga dapat digunakan untuk menebak berdasarkan petunjuk visual atau kontekstual.

Contoh kalimat:
彼は学生みたいです。 (Kare wa gakusei mitai desu.) - Dia terlihat seperti pelajar.
あのケーキはおいしいみたい。 (Kono keeki wa oishii mitai.) - Kue ini terlihat lezat.

Makna tambahan:
みたい lebih bersifat visual dan subyektif, sering kali didasarkan pada observasi atau kesan pembicara sendiri.

Ini mirip dengan mengatakan “looks like” atau “seems like” dalam bahasa Inggris.

3. そう (Sou)
Arti dan penggunaan:
そう digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tampaknya benar berdasarkan pengamatan atau bukti langsung.

Kata ini juga dapat digunakan untuk menyampaikan desas-desus, mirip dengan らしい, tetapi dengan nuansa yang sedikit berbeda.

Contoh kalimat:
彼は忙しそうです。 (Kare wa isogashisou desu.) - Dia terlihat sibuk.
明日は雨が降るそうです。 (Ashita wa ame ga furu sou desu.) - Kudengar besok akan hujan.

Makna tambahan:
そう dapat digunakan untuk pengamatan langsung (misalnya, “sepertinya...”) dan untuk desas-desus (misalnya, “Saya dengar...”).

Ketika digunakan untuk desas-desus, sering kali ini menyiratkan bahwa informasi tersebut lebih dapat diandalkan atau dikonfirmasi dibandingkan dengan らしい.

Baca juga: Perbedaan Bahasa Jepang di Kehidupan Nyata Vs Pelajaran dari Buku, Cukup Menantang!

Young asian manager in blue suit asks a candidates profile during an interview. The atmosphere of job interview in the modern office.
Young asian manager in blue suit asks a candidates profile during an interview. The atmosphere of job interview in the modern office.

Ringkasan

らしい (Rashii): Digunakan untuk desas-desus atau informasi yang diterima dari orang lain. Menyiratkan ketidakpastian. ("Saya dengar...")
みたい (Mitai): Digunakan untuk menyatakan kemiripan atau persamaan berdasarkan pengamatan. ("Seperti...")
そう (Sou): Digunakan untuk pengamatan langsung atau desas-desus. Dapat menyiratkan lebih banyak keandalan. (“Sepertinya…” atau “Saya dengar…”)

Tata bahasa Jepang itu sulit, ditambah dengan kebutuhan untuk memahami nuansa ini, bisa membuat frustrasi sekaligus menarik.

Seluk-beluk penyampaian informasi tidak langsung melalui bahasa dapat menimbulkan kebingungan.

Saya sering mendapati diri saya berhadapan dengan berbagai nuansa dan menerima reaksi berbeda dari penutur asli bahasa Jepang ketika tidak sengaja menggunakan tata bahasa yang salah.

Terlepas dari tantangan awal, saya berkomitmen untuk bertahan dan menguasai nuansa ini.

Perjalanan belajar bahasa Jepang, meski terkadang menakutkan, pada akhirnya merupakan pengalaman yang bermanfaat dan memperkaya.

Saat saya terus menavigasi kompleksitas bahasa, saya berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang poin-poin tata bahasa ini dan mengasah keterampilan bahasa saya.

Ulasan di atas disampaikan oleh Karsten Dwinata, pekerja kantoran Indonesia yang tinggal di Tokyo. Ia menyukai aktivitas seru seperti bermain game dan bertukar pikiran.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juli 2024)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Close Ads