Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Menjelajahi Wilayah Shikoku Jepang, dari Sejarah sampai Makanan Khas

Kompas.com - 9/Jun/2024, 09:30 WIB
Festival tari Awa Odori dari Prefektur Tokushima, wilayah Shikoku, Jepang.
Lihat Foto
Festival tari Awa Odori dari Prefektur Tokushima, wilayah Shikoku, Jepang.

Jepang terbagi menjadi delapan wilayah yang terdiri dari 47 prefektur. Setiap wilayah memiliki ciri khas masing-masing, wilayah Shikoku, misalnya.

Wilayah Shikoku terdiri dari Prefektur Kagawa, Prefektur Tokushima, Prefektur Ehime, dan Prefektur Kochi.

Kamu perlu tahu semua hal tentang wilayah Shikoku mulai dari sejarah sampai makanan khas. Simak ulasan selengkapnya!

Baca juga: Mengenal Pembagian Wilayah di Jepang, Ada 8 Wilayah dan 47 Prefektur (Part 1) 

Sejarah Shikoku

Banyak tujuan bersejarah di Shikoku salah satunya Shikoku Henro atau ziarah ke 88 kuil Buddha di penjuru wilayah ini.

Ziarah di Shikoku ini termasuk tertua di Jepang karena sudah ada selama 1.200 tahun.

Bahkan, ziarah ke kuil-kuil Buddha di Shikoku masih dilaksanakan sampai sekarang.

Warga Jepang melakukan ziarah mdengan berjalan kaki, naik sepeda mobil, maupun moda transportasi lain.

Acara budaya seperti tarian Awa Odori juga berasal dari wilayah Shikoku, tepatnya Prefektur Tokushima.

Awa Odori dikenal juga sebagai tarian si bodoh, mungkin karena semua orang tak peduli status, umur, atau apapun dapat ikut menarikan Awa Odori.

Awa Odori biasanya diselenggarakan secara masif pada musim Obon pertengahan Agustus.

Baca juga: Mengenal Pembagian Wilayah di Jepang, Ada 8 Wilayah dan 47 Prefektur (Part 2) 

Kebudayaan dan Seni Khas Shikoku

Wilayah Shikoku mempunyai kekayaan seni pertunjukan dan kerajinan tradisional yang beragam.

Elemen budaya unik seperti Sanuki Udon di Kagawa dan Festival Yosakoi di Kochi berakar kuat di wilayah Shikoku.

Sanuki Udon khas Prefektur Kagawa, wilayah Shikoku, Jepang.
Sanuki Udon khas Prefektur Kagawa, wilayah Shikoku, Jepang.

Makanan Khas Shikoku

Udon Sanuki khas Prefektur Kagawa

Ada berbagai cara untuk menikmati hidangan ini, seperti kake udon hangat atau bukkake udon dingin.

Banyak toko tradisional menawarkan layanan mandiri, sehingga pelanggan dapat memilih topping sendiri.

Baca juga: Menyambangi Restoran Udon Berusia 94 Tahun di Jepang

Katsuo no tataki khas Prefektur Kochi, irisan ikan bonito atau cakalang yang bagian luarnya dipanggang, kemudian diiris tipis.
Katsuo no tataki khas Prefektur Kochi, irisan ikan bonito atau cakalang yang bagian luarnya dipanggang, kemudian diiris tipis.

Ikan Bonito Panggang Khas Prefektur Kochi

Hidangan yang paling terkenal adalah katsuo no tataki. Makanan ini terbuat dari ikan bonito atau cakalang yang bagian luarnya dipanggang, kemudian didinginkan dalam air es, dan diiris tipis-tipis.

Katsuo no tataki biasanya dimakan dengan kecap asin atau ponzu.

Mikan atau jeruk mandarin khas Prefektur Ehime, wilayah Shikoku, Jepang.
Mikan atau jeruk mandarin khas Prefektur Ehime, wilayah Shikoku, Jepang.

Mikan atau Jeruk Mandarin Khas Prefektur Ehime

Iklim Prefektur Ehime cenderung sejuk dan matahari sering bersinar, menjadikan mikan atau jeruk mandarin tumbuh subur.

Bahkan, banyak varietas mikan dari Prefektur Ehime seperti unshu mikan, iyo kan, dan ponkan.

Tempat Wisata di Shikoku

Awa Odori Kaikan di Prefektur Tokushima

Museum ini menampilkan sejarah, kostum, dan instrumen tarian tradisional Awa Odori khas Tokushima.

Pengunjung dapat mempelajari budaya dan latar belakang tarian Awa Odori kapan saja di museum ini.

Kastil Kochi di Prefektur Kochi, wilayah Shikoku, Jepang.
Kastil Kochi di Prefektur Kochi, wilayah Shikoku, Jepang.

Kastil Kochi di Prefektur Kochi

Pembangunan Kastil Kochi dimulai pada 1601 dan selesai pada 1611. Kastil ini mempertahankan gaya arsitektur pada masa itu.

Kamu pun dapat menyaksikan pemandangan Kochi dari kastil ini yang terlihat sangat indah terutama selama musim bunga sakura.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.