Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Cara Memanggil Layanan Ambulans di Jepang saat Kondisi Darurat

Kompas.com - 22/Jul/2024, 23:23 WIB
Ilustrasi. Cara memanggil layanan ambulans di Jepang
Lihat Foto
Ilustrasi. Cara memanggil layanan ambulans di Jepang

OhayoJepang - Saat berlibur atau tinggal menetap di Jepang, seseorang bisa saja menghadapi situasi darurat kesehatan hingga memerlukan ambulans.

Ambulans bisa dipanggil oleh semua penduduk Jepang, tanpa batasan warga negara. Artinya warga negara asing juga bisa menelepon ambulans dalam keadaan darurat. 

Di Jepang, kita bisa menghubungi nomor 119 melalui telepon biasa dan ponsel, untuk memanggil pemadam kebakaran dan ambulans.

Namun karena jumlah ambulans dan tenaga medis terbatas, kendaraan medis tersebut diprioritaskan bagi orang dengan gejala kesehatan berat dan dalam kondisi darurat.

Jika kondisinya cukup ringan, maka lebih dianjurkan untuk mengunjungi klinik terdekat. 

Baca juga: Hati-Hati dengan Makanan saat Musim Panas di Jepang

Apa saja kondisi seseorang membutuhkan ambulans?

1. Kepala: tiba-tiba mengalami sakit kepala berat, demam tinggi, pusing berat, atau membutuhkan bantuan untuk berdiri.

2. Wajah: sebagian wajah tidak bisa gerakkan atau mati rasa, wajah tidak simetris saat tersenyum, susah melihat, penglihatan ganda, tidak dapat bicara dengan benar, muka pucat sekali.

3. Dada dan punggung: tiba-tiba mengalami nyeri hebat, nafas pendek atau sesak nafas, merasakan tekanan di dada selama beberapa menit, rasa nyeri yang berpindah-pindah.

4. Perut: tiba-tiba mengalami nyeri perut hebat, nyeri perut hebat yang berkelanjutan, muntah darah, tinja berdarah.

Baca juga: Lakukan Hal Ini saat Kehilangan atau Menemukan Barang di Jepang

5. Lengan dan kaki: tiba-tiba mengalami mati rasa, satu sisi kaki dan/atau lengan terasa lemah.

6. Gejala lainnya yang menyebabkan pasien mengalami kondisi abnormal atau tidak lazim, seperti mengalami gangguan kesadaran, kejang/konvulsi, trauma/luka bakar, mual hebat, sesak nafas atau pingsan setelah menelan makanan, dan kecelakaan.

Cara Memanggil Layanan Ambulans 

Berikut ini cara memanggil layanan ambulans di Jepang, Jika tak bisa berbahasa Jepang atau ada hal yang kurang dimengerti, mintalah bantuan orang Jepang di sekitarmu. 

Baca juga: Catat 5 Aktivitas Seru saat Musim Panas di Jepang!

1. Hubungi “119”

2. Sampaikan hal di bawah ini jika panggilan tersambung.

- Sampaikan bahwa kamu sedang dalam keadaan darurat. Biasanya pihak ambulans akan bertanya apakah kamu sedang mengalami kebakaran (火事 kaji) atau dalam keadaan darurat (救急 kyuu-kyuu).

- Sampaikan alamat yang harus dituju oleh ambulans. Jika tidak tahu, sampaikan gedung atau persimpangan yang bisa menjadi petunjuk keberadaanmu.

- Kamu bisa menyebutkan salah satu dari enam gejala sakit yang ada di atas.

Baca juga: ​Hal yang Perlu Diketahui sebelum Menyewa Kamar di Jepang

- Usia orang yang mengalami gejala

- Nama dan nomor kontak

3. Persiapan selama menunggu ambulans tiba.

- Jika memungkinkan, berikan pertolongan pertama. Ada baiknya untuk mempelajari cara memberikan pertolongan pertama.

- Jika ada orang lain selain orang yang memberikan pertolongan pertama, minta mereka untuk menunggu di jalan di depan rumah atau di tempat yang menonjol untuk memandu petugas ambulans agar bisa tiba lebih cepat.

- Mempersiapkan paspor, hokensho atau kartu asuransi kesehatan, shinsatsu-ken atau kartu pemeriksaan kesehatan, uang, sepatu, obat-obatan yang biasa diminum, dan okusuri-techou atau buku catatan obat.

Baca juga: Belajar Budaya Jepang Lewat 7 Museum Seni Tradisional

- Setelah ambulans tiba, beri tahu perihal kecelakaan atau gejala sakit, detail pertolongan pertama yang diberikan, dan penyakit yang diderita.

Source: Fire and Disaster Management Agency

https://www.fdma.go.jp/publication/portal/post1.html

https://www.fdma.go.jp/publication/portal/items/portal001_pamphiet_indonesian.pdf  (Bahasa Indonesia)

Provided by Karaksa Media Partner (21 February 2023)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Close Ads