Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Panduan Tata Krama dan Etiket Yang Harus Kamu Ketahui Sebelum ke Jepang  

Kompas.com - 31/Jul/2019, 10:36 WIB
ILUSTRASI - Membungkuk, salah satu tata krama di Jepang
Lihat Foto
ILUSTRASI - Membungkuk, salah satu tata krama di Jepang

OhayoJepang - Setiap negara punya tata krama dan etiket tersendiri yang menunjukkan budaya dan nilai yang berlaku di masyarakat. Jepang tak terkecuali. 

Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal dengan penduduknya yang sopan. Ada banyak tata krama dan etika yang berlaku di Jepang dan telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka sejak kecil. 

Beberapa di antaranya bisa terasa unik atau mungkin sedikit berlebihan di mata orang asing. Namun, kalau kamu berencana untuk berwisata atau bahkan tinggal dan bekerja di Jepang, ada baiknya untuk mengetahui dan mengerti tata krama dan etika seperti apa yang ada di Jepang. Sebaiknya kamu terapkan hal-hal ini selama berada di Jepang.

Agak sulit memang untuk menerapkan semuanya, tetapi paling tidak kamu mengetahui beberapa tata krama dan etika khas Jepang yang standar seperti yang kami paparkan di bawah ini, agar kamu tidak dianggap tak sopan dan jadi merasa malu sendiri.

Etika menepati waktu 

Berbeda dengan kita di Indonesia yang dikenal dengan jam karet, orang Jepang sangat terkenal disiplin dan sangat menepati waktu. Mereka terbiasa untuk datang sedikit lebih awal dari waktu yang disepakati. Jadi, “terlambat” merupakan salah satu hal yang sebaiknya kamu hindari, karena itu berarti kamu telah menghilangkan waktu orang lain yang berharga dengan sia-sia. 

Di dunia kerja, orang Jepang terbiasa datang ke kantor lebih awal agar mereka sudah dalam kondisi siap bekerja pada jam kerja, bukan baru bersiap-siap setelah jam kerja dimulai. Begitu juga bila ada rapat. Mereka akan datang lebih awal karena tidak ingin sampai atasan yang malah datang duluan dan menunggu di ruang rapat. Bila merasa akan terlambat, lapor terlebih dahulu ke rekan kerja atau atasan, sebelum melewati jam yang ditentukan. Hal ini berlaku juga untuk para pelajar.

Perlu diingat, ada juga beberapa pengecualian, seperti tidak datang lebih awal dari  jam yang disepakati saat janji datang untuk makan di rumah seseorang. Sebaiknya kamu datang tepat waktu atau lima menit lebih cepat dari waktu yang disepakati. Tuan rumah yang harus melakukan berbagai persiapan akan sangat kewalahan bila kamu datang terlalu cepat.

Etika menggunakan sumpit saat makan

Sumpit merupakan alat makan utama di Jepang. Jadi sebaiknya pelajari bagaimana cara memegang sumpit dengan benar sebelum datang ke Jepang. Namun lebih dari itu, kamu sebaiknya lebih berhati-hati dengan cara menggunakan sumpit itu sendiri. Salah-salah malah kamu bisa dianggap tidak sopan.

ILUSTRASI - Sumpit
ILUSTRASI - Sumpit

Jangan menancapkan sumpit ke nasi dengan posisi sumpit mengarah vertikal karena ini menyerupai dupa yang dipersembahkan untuk orang yang sudah meninggal. Jangan pula mengoper makanan dari sumpit ke sumpit karena dianggap sama dengan pemisahan tulang pada acara pemakaman. Kedua hal tersebut dianggap dapat membawa nasib buruk. 

Ada juga hal yang sering dilakukan oleh orang Jepang sendiri tetapi sebenarnya tidak baik. Misalnya, membalik sumpit yang telah digunakan untuk memindahkan makanan ke piring orang lain. Maksud hati menghindari sisi yang sudah terkena mulut tetapi sisi terbalik itu justru lebih kotor karena sudah digenggam tangan. Kamu sebaiknya meminta sumpit baru!

Etika naik kereta

Ada banyak peraturan yang sebaiknya kamu ikuti saat naik kereta, baik tertulis maupun tidak tertulis. Saat menunggu kereta, kamu sebaiknya berdiri atau berbaris di tempat yang sudah diberi tanda. Ketika akan naik ke kereta, dahulukan penumpang yang akan turun untuk bergerak terlebih dahulu. Baru kemudian kamu naik ke kereta dengan tertib sesuai barisan. Untuk penumpang laki-laki, sebaiknya berhati-hati untuk tidak naik ke gerbong khusus perempuan yang diberlakukan pada jam-jam padat pada pagi dan malam hari.

Di dalam kereta, kamu sebaiknya tidak menelepon atau menerima panggilan telepon, juga bercakap-cakap dengan suara yang keras karena hal tersebut akan mengganggu orang-orang sekitar. Bila kamu membawa tas punggung, sebaiknya kamu pindahkan ke posisi depan saat kereta dalam keadaan padat. Selain itu, meski tidak ada larangan untuk makan dan minum di dalam kereta, sebaiknya tidak dilakukan. Walaupun hal tersebut sering juga dilakukan oleh orang Jepang sendiri.

Begitu tiba di tempat tujuan, saat keluar dari kereta yang padat dan meminta jalan kepada orang lain, maka ucapkan "sumimasen" yang berarti "permisi". Dengan mengucapkan kata ini, orang-orang yang ada di depan kamu akan tahu jika kamu ingin keluar dari kereta dan akan memberi jalan.

Itulah tiga tata krama dan etika standar yang berlaku di Jepang. Ulasan di atas hanyalah sebagian kecil dari tata krama umum yang berlaku di Jepang.  Masih ada banyak lagi tata krama dan etika lainnya yang lebih detail yang akan dibahas pada bagian ini.

Provided by Karaksa Media Partner (22 Juli 2019)

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.