Sementara itu, mahasiswa bernama Mamoru Hasegawa (18) menyebutkan bahwa keluarganya memiliki usaha sento (pemandian umum) di daerah Setagaya, Tokyo, dan dia ingin mengembangkan bisnis sento keluarganya tersebut agar bisa juga digunakan oleh orang Muslim,” tuturnya.
Lalu, ada juga mahasiswi asal Okinawa, Minori Nakamatsu (20), yang ingin mencari cara memperkenalkan budaya makanan Okinawa yang sebenarnya didominasi dengan hidangan olahan daging babi.
Selain itu, ada juga seorang mahasiswa asal Okayama, Ertugrul Yunus (20), yang telah beragama Islam sejak kecil karena ayahnya juga muslim berkewarganegaraan Turki. Ia menuturkan bahwa dirinya ingin berkontribusi dengan membagikan pengetahuannya tentang Islam melalui perkumpulan ini.
Salah satu hal menarik yang kami temukan adalah salah satu anggota perkumpulan yaitu seorang mahasiswi, Miyu Nakajima (22), yang merupakan seorang Mualaf. Dia masuk ke agama Islam setahun yang lalu setelah homestay di Indonesia selama satu bulan. Kebaikan keluarga Muslim tempat ia menginap sangat menyentuh hatinya, sampai-sampai membuat dia ingin masuk ke agama Islam karena kebaikan keluarga tersebut.
“Meskipun dengan alasan yang berbeda-beda, dari jawaban para mahasiswa ini kita bisa melihat bahwa kepedulian orang Jepang terhadap agama Islam sudah lebih meningkat. Oleh karena itu, pada masa mendatang ada harapan bahwa Jepang tidak hanya cocok untuk dijadikan sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat menetap bagi umat Muslim”, ujar profesor Nonaka di akhir perkumpulan
Welcome Muslim Friend facebook link: https://www.facebook.com/Welcome-Muslim-Friends-369678773376223/?__tn__=%2Cd%2CP-R&eid=ARAfmjXm0jRzpRUXNiT6VDV9J8thp5DdecjsEjm4FXhmO_lpEvslUqyz5V7UQp-_JaRdmEdUDHSnLD_O
Provided by Karaksa Media Partner (20 Juni 2019)