Pemerintah Jepang resmi meluncurkan lembaga riset baru bernama Japan Institute for Health Security (JIHS) sebagai langkah antisipatif terhadap potensi krisis penyakit menular pada masa mendatang.
Peluncuran JIHS dilakukan pada Selasa (1/4/2025), melalui penggabungan dua institusi utama, yakni National Institute of Infectious Diseases dan National Center for Global Health and Medicine.
Melansir Xinhua pada Rabu (3/4/2025), lembaga baru ini akan bertanggung jawab dalam melakukan analisis informasi, penelitian, serta penanganan krisis yang berkaitan dengan penyakit menular.
Dalam situasi normal, JIHS akan mengumpulkan data seputar penyakit menular dan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh.
Hasil kajian ilmiah yang diperoleh kemudian akan dilaporkan kepada pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan.
Jika terjadi wabah penyakit menular, JIHS akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin.
Selain itu, lembaga ini juga akan menyusun pedoman penanganan medis guna mendukung kesiapan sistem kesehatan nasional.
Langkah pembentukan JIHS menunjukkan komitmen serius Jepang dalam memperkuat keamanan kesehatan dan mempercepat respons terhadap ancaman penyakit menular yang bersifat global.
Baca juga: