Jika kamu berencana bekerja di Jepang, penting untuk memahami upah minimum yang berlaku di berbagai wilayah.

Jepang menetapkan upah minimum berdasarkan prefektur, bukan per kota, sehingga jumlahnya dapat berbeda tergantung lokasi.

Berdasarkan informasi dari situs web Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, upah minimum di Jepang ditetapkan sebagai upah bruto per jam atau pendapatan kotor.

Jumlah tersebut belum termasuk potongan seperti pajak penghasilan, asuransi kesehatan, dan iuran pensiun.

Selain itu, upah minimum tidak mencakup komponen tambahan seperti upah lembur, tunjangan, atau bonus.

Komponen itu biasanya ditentukan oleh kebijakan perusahaan dan jenis pekerjaan, serta diatur dalam perjanjian kerja.

Berikut daftar upah minimum per jam di setiap prefektur Jepang berdasarkan data terbaru:

Perlu kamu ketahui bahwa upah minimum ini ditetapkan oleh pemerintah prefektur dan dapat berubah setiap tahun.

Oleh karena itu, sebelum menerima tawaran pekerjaan atau pindah ke Jepang, pastikan kamu memeriksa informasi terbaru mengenai upah minimum di prefektur tujuanmu.

Baca juga:

• Berapa Gaji Pengasuh Anak di Tempat Penitipan Jepang?
• Bonus Kerja di Jepang Cair 2 Kali dalam Setahun, Lebih dari Rp 50 Juta

Sumber: Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (https://saiteichingin.mhlw.go.jp/table/page_list_nationallist.php)

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)