Di wilayah Chikugo, Prefektur Fukuoka, ada kudapan sederhana yang akrab di lidah masyarakat setempat, yakni funayaki.
Adonan camilan ini hanya terdiri dari tepung terigu dan air.
Kemudian dipanggang tipis berbentuk bundar di atas wajan, lalu diberi isian manis maupun gurih sesuai selera keluarga.
Baca juga:
- Camilan Jepang Ini Hanya Dibuat Sekali Setahun oleh Petani, Apa Istimewanya?
- Ikinari Dango, Camilan Jepang dari Ubi Kukus Hasil Kreativitas Petani
- 6 Camilan Sehat ala Jepang, Patut Dicoba
Asal-usul dan Pelestarian Funayaki
Funayaki sudah lama menjadi bagian dari tradisi kuliner di Chikugo.
Adonannya tipis, berbahan dasar tepung terigu dan air, lalu dipanggang hingga matang.
Isiannya beragam, mulai dari potongan gula cokelat atau kurozatō untuk cita rasa manis, hingga takana-zuke (asinan sawi hijau) atau olesan miso untuk rasa gurih.
Nama funayaki diyakini berasal dari kata funa yang berarti perahu.
Bentuknya menyerupai perahu ketika adonan tipis itu dilipat dua.
Meski begitu, ada beberapa versi berbeda mengenai asal-usul nama ini, dan hingga kini belum ada satu versi pun yang dianggap paling pasti.