Jeritan Hati Pemilik Restoran Indonesia di Jepang Saat Harga Beras Melambung Tinggi

Orang Jepang membeli beras cadangan yang mulai dijual di sebuah toko di Kota Sendai, Prefektur Miyagi pada 31 Mei 2025. AFP/JIJI PRESS

Harga beras yang terus melonjak di Jepang dalam setahun terakhir memengaruhi diaspora Indonesia pelaku usaha kuliner.

Swasta Putra Dianto yang kerap disapa Ian, pemilik Garuda Cafe di Tokyo, merasakan langsung dampak dari lonjakan harga ini.

"Menekan (harga) terus. Jadi setelah lima bulan, beras ini langka. Sampai sekarang pun masih langka, masih mahal," ucap Ian kepada Ohayo Jepang, (21/6/205).

Melansir Xinhua (24/6/2025), harga lima kilogram beras di Jepang per 15 Juni 2025 sekitar 3.000 yen atau Rp 337.000-an.

Ia menjelaskan bahwa biaya belanja 30 kilogram beras yang biasa ia beli meningkat lebih dari dua kali lipat.

Beban ini semakin terasa mengingat dalam kondisi ramai, terutama saat ada acara komunitas, 30 kilogram beras bisa habis hanya dalam waktu satu minggu.

"Dulu masih anggaplah Rp 1 juta, sekarang ini dua kali lipat lebih. Terakhir saya beli itu jadi sekitar Rp 2,3 juta," kata pemilik Garuda Cafe yang berdiri pada 2024 ini.

Baca juga:

Menghadapi situasi ini, Ian berada dalam dilema.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!