Geisha dari 19 wilayah di Jepang akan ambil bagian dalam festival tahunan Azuma Odori di Tokyo, Jepang.
Sekitar 180 geisha akan tampil secara keseluruhan, naik ke panggung dalam kelompok kecil untuk dua pertunjukan setiap hari.
Koiku, seorang geisha dari Shinbashi, yang biasanya menjadi pengisi acara utama, mengatakan bahwa tugas utamanya adalah “menyambut dan menghibur tamu di restoran tradisional yang disebut ryotei”.
Melansir AFP, Rabu (21/5/2025), festival yang telah berusia 100 tahun di sebuah teater di jantung Ibu Kota Jepang akan diselenggarakan selama tujuh hari penuh mulai Rabu.
Festival Azuma Odori berakar dari era Meiji (1868–1912) di Jepang, ketika tari mulai menjadi elemen utama dalam pertunjukan geisha.
Geisha yang dulu menghibur pejabat pemerintah dalam jamuan makan malam, memainkan “peran penting” dalam membentuk budaya modern Jepang, menurut Hisafumi Iwashita, seorang penulis yang mengkhususkan diri dalam budaya geisha.
Pada zaman itu, para geisha hidup dari kalangan elite kaya Jepang, namun pada 1993, Perdana Menteri saat itu, Morihiro Hosokawa, menyerukan diakhirinya jamuan pemerintah di restoran ryotei.
Itu menjadi “pukulan telak bagi industri ini,” kata Iwashita.
Teater Shinbashi Enbujo, tempat festival Azuma Odori digelar, diresmikan pada tahun 1925 bersamaan dengan edisi pertama festival ini.