Terletak hanya lima menit dari Stasiun Yoyogi-Uehara di Distrik Shibuya, Tokyo, masjid bergaya arsitektur Ottoman-Turki berdiri dengan nama Tokyo Camii.
Masjid itu dibangun di atas lahan seluas 734 meter persegi dengan total luas bangunan 1.693 meter persegi, menjadikannya masjid terbesar di Jepang.
Tokyo Camii dibangun pada 1938 oleh orang-orang Tatar dari Kazan, Rusia dan sempat dibangun kembali pada 2000 karena faktor kerentanan usia.
Sejak saat itu, Tokyo Camii berfungsi sebagai jembatan antara tradisi hingga masa depan bagi umat beragama di Jepang.
Tempat ibadah ini memainkan peran penting dalam membantu orang-orang membangun hubungan yang baik satu sama lain.
Sampai saat ini, Tokyo Camii masih mempertahankan tradisi arsitektur khas Turki dengan sentuhan modern.
Tokyo Camii Bisa Dikunjungi Siapa Saja
Dalam situs resminya, disebutkan bahwa Masjid Tokyo Camii dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan latar belakang apa pun setiap hari.
Salah satu tujuan dibukanya akses secara luas ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang Islam.
“Kami yakin bahwa menyambut Anda semua akan membawa hasil yang bermanfaat bagi persahabatan yang sudah lama terjalin antara Jepang dan Turki,” tulis dalam situs resmi mereka.
Pada momentum Ramadhan, Masjid Tokyo Camii mengadakan kegiatan buka bersama, kajian Ramadhan hingga salat tarawih di masjid.