Loker di Jepang, Dibutuhkan Perawat Lansia dan Asisten Perawat untuk 2026

Bagi tenaga kesehatan Indonesia yang ingin bekerja di Jepang, kini kesempatan terbuka lebar!

Program Government to Government (G to G) ke Jepang dalam kerangka Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Angkatan XIX resmi dibuka untuk penempatan 2026.

Program ini memberikan peluang bagi Kandidat Nurse (Kangoshi) dan Kandidat Careworker (Kaigofukushishi) untuk berkarir di Jepang melalui jalur resmi.

Pendaftaran dibuka mulai 01 Februari hingga 31 Mei 2025 pukul 23.59 WIB, dan hanya berlaku bagi pelamar yang belum pernah bekerja di Jepang sebagai Kandidat Nurse atau Kandidat Careworker dalam program G to G (EPA).

Menurut Humas Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dina, kepada Ohayo Jepang pada Rabu (12/2/2025), calon pekerja yang mau mengikuti program tidak perlu membayar biaya apa pun.

Melansir situs web BP2MI, Kandidat Nurse yang lolos seleksi akan bekerja sebagai asisten perawat di rumah sakit di Jepang, dengan kontrak kerja selama 3 tahun.

Sementara itu, Kandidat Careworker akan bekerja sebagai perawat lansia di panti jompo, dengan durasi kontrak selama 4 tahun.

Gaji bulanan untuk Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker berkisar antara 100.000 yen hingga 200.000 yen (per 2021), tergantung pada tempat kerja dan pengalaman. 

Simak informasi selengkapnya mengenai pendaftaran Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker berikut.

Baca juga:

• Jepang Butuh Puluhan Ribu Perawat Asing untuk Lansia
• Berapa Gaji Perawat Orang Lansia di Jepang?
• Karir Perawat Lansia di Jepang, Peluang dan Tantangan

Persyaratan Pendaftaran

• Berusia maksimal 35 tahun per 31 Mei 2025.
• Pendidikan:
  • D3 Keperawatan, D4 Keperawatan, atau S1 Keperawatan.
  • D3 non-Keperawatan + sertifikat careworker dari lembaga pelatihan.
• Scan dokumen yang harus diunggah:
  • Surat pernyataan bersedia ditempatkan sebagai careworker di Jepang, ditandatangani di atas materai Rp.10.000,- (.PDF max 500kb).
  • Sertifikat lulus kemampuan bahasa Jepang N5 setara JLPT dari lembaga kursus resmi yang memiliki izin dari Dinas Tenaga Kerja atau Dinas Pendidikan (.PDF max 500kb).

• Berusia maksimal 35 tahun per 31 Mei 2025.
• Pendidikan:
  • D3 Keperawatan, D4 Keperawatan, atau S1 Keperawatan + Ners.
• Scan dokumen yang harus diunggah:
  • Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Kementerian Kesehatan RI dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (.PDF max 500kb).
  • Surat keterangan pengalaman kerja sebagai perawat sekurang-kurangnya 2 tahun secara kumulatif per 31 Mei 2025, terhitung sejak tanggal terbit STR (.PDF max 500kb).
  • Sertifikat lulus kemampuan bahasa Jepang N5 setara JLPT dari lembaga kursus resmi yang memiliki izin dari Dinas Tenaga Kerja atau Dinas Pendidikan (.PDF max 500kb).

• Scan E-KTP (.JPG max 500kb).
• Scan Paspor (jika ada) (.JPG max 500kb).
• Scan Kartu Pencari Kerja (AK1) (.PDF max 500kb).
• Scan Ijazah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam satu file (.PDF max 500kb).
• Scan transkrip nilai dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam satu file (.PDF max 500kb).
• Scan sertifikat pelatihan careworker bagi lulusan D3 non-Keperawatan (.PDF max 500kb), diunggah di kolom "Sertifikasi Kompetensi Kerja".
• Scan surat izin dari Orang Tua/Wali/Suami/Istri yang ditandatangani di atas materai Rp.10.000,- dan diketahui oleh lurah atau kepala desa (.PDF max 500kb).
• Scan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku (.PDF max 500kb).
• Scan Surat Keterangan Sehat (.PDF max 500kb).
• Scan pasfoto berwarna terbaru dengan latar belakang putih, menghadap ke depan dan tampak jelas (ukuran 3x4 cm, .JPG max 2MB).
• Scan surat pernyataan tidak akan menuntut ganti rugi, ditandatangani di atas materai Rp.10.000,- dan diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Istri (.PDF max 500kb).
• Scan surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus matching, ditandatangani di atas materai Rp.10.000,- dan diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Istri (.PDF max 500kb).
• Scan Form 5 (untuk Nurse) atau Form 6 (untuk Careworker) yang telah diisi dan ditandatangani pelamar.
• Scan Surat Pernyataan Pelindungan Data Pribadi yang telah ditandatangani.
• Bagi wanita tidak hamil selama proses seleksi hingga keberangkatan, serta tidak memiliki tato atau tindikan untuk pria dan wanita.

Baca juga:

• Ratusan Fasilitas Kesehatan di Jepang Tutup pada 2024 akibat Biaya Tinggi dan Pemilik Sudah Lansia
• Alasan Lansia Jepang Tetap Bekerja, Memberikan Tujuan Hidup dan Jaga Kesehatan
• Lansia di Jepang Tetap Bisa Kerja Melalui Program Khusus

Cara Pendaftaran Program G to G ke Jepang

• Masukkan data diri, yaitu:
  NIK, nama, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor HP aktif, alamat email aktif, password, serta scan atau foto E-KTP.
• Setelah mengisi data, pelamar akan menerima email aktivasi. Jika tidak diaktifkan, akun tidak dapat digunakan.

• Pelamar memilih lowongan kerja skema penempatan pemerintah (G to G) ke Jepang.
• Unggah seluruh dokumen yang dipersyaratkan.

• Pilih posisi yang diinginkan (Nurse atau Careworker).
• Pastikan seluruh data diri telah diisi dengan benar.

• Pilih lokasi verifikasi dokumen di BP3MI daerah.
• Unggah semua dokumen sesuai dengan ketentuan format dan ukuran file.

• Setelah dokumen diunggah dan submit akhir dilakukan, pelamar akan mendapatkan surat lamaran ber-QR Code.
• Surat ini dikirim melalui email dan juga tersedia di akun SISKOP2MI pelamar.

• Gunakan QR Code pada surat lamaran untuk mengecek status seleksi.
• Akun SISKOP2MI tidak dapat digunakan untuk melamar skema penempatan lainnya jika pelamar sudah lolos seleksi matching.

Catatan Penting dalam Pendaftaran

Seluruh dokumen yang diunggah harus jelas dan sesuai dengan format serta ukuran yang telah ditentukan.