Jepang diprediksi mengalami penurunan jumlah anggota rumah tangga dalam 26 tahun ke depan.
Rumah tangga beranggotakan 1 orang mencapai lebih dari 40 persen dari semua jumlah rumah tangga di 27 prefektur pada 2050.
Menurut hasil survei dari National Institute of Population and Social Security Research pada Selasa (12/11/2024), Tokyo akan memimpin dengan 54,1 persen.
Jumlah rumah tangga dengan 1 anggota lansia 65 tahun ke atas diperkirakan mencapai lebih dari 20 persen dari semua rumah tangga di 32 prefektur pada 2050.
Baca juga: Jepang Krisis Populasi, Jumlah Penduduk Lansia Capai Rekor Tertinggi
Lebih dari separuh prefektur di Jepang akan mengalami rata-rata jumlah rumah tangga beranggotakan di bawah 2 orang pada 2040.
Tren ini diperkirakan meluas ke 34 prefektur pada 2050. Tokto dan Hokkaido diproyeksikan memiliki jumlah rumah tangga terkecil dengan 1,78 orang per rumah tangga.
Mengutip Xinhua pada Selasa (12/11/2024), institut tersebut merilis estimasi berdasarkan data sensus setiap lima tahun.
Proyeksi terbaru menyoroti tantangan yang semakin besar dalam memastikan kesejahteraan dan keselamatan populasi lanjut usia yang tinggal sendiri di Jepang.
Sementara itu, biaya hidup di Jepang per bulan pada September 2024 rata-rata 287.963 yen atau Rp 29,5 juta-an untuk rumah tangga beranggotakan 2 orang atau lebih menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.
Mengutip Xinhua pada Jumat (8/11/2024), biaya hidup di Jepang tersebut didominasi pengeluaran untuk makanan yaitu sekitar 30 persen atau rata-rata Rp 8,9 juta-an untuk September 2024.
Baca juga: Biaya Hidup di Jepang per Bulan Rp 29,5 Juta untuk Rumah Tangga 2 Orang atau Lebih