OhayoJepang - Sebagai kota wisata utama di Jepang, Kyoto tengah berbenah. Hal ini dilakukan setelah adanya penemuan kesalahan terjemahan petunjuk untuk turis asing.
Antara bulan Desember dan Februari, Asosiasi Pariwisata Kota Kyoto menyelidiki papan petunjuk non bahasa Jepang, pemberitahuan tertulis, dan pengumuman audio di 50 lokasi dalam kota.
Penyelidikan dilakukan di stasiun kereta api, hotel, restoran, museum, kuil, dan tempat suci. Setelah meneliti sekitar 3.600 item, ditemukan 499 item terjemahan yang ternyata tidak akurat.
Baca juga: Koryori Yoshiko Sajikan Hidangan Rumahan Khas Kyoto
Karena kesalahan terjemahan tersebut, kemungkinan lebih darii 10 persen wisatawan asing tidak dapat memahami pesan yang dimaksudkan.
“Hal ini terjadi ketika wisatawan internasional kembali ke Kyoto. (Kesalahan penerjemahan ini) berpotensi merusak citra Kyoto,” kata juru bicara asosiasi Yuya Iwasaki.
Terkait hal ini, asosiasi tersebut telah memberlakukan sejumlah tindakan, termasuk seminar untuk pariwisata dan bisnis.
Asosiasi mengkomunikasikan informasi dan peraturan yang diperlukan secara lebih efektif kepada pengunjung yang tidak bisa membaca atau berbicara bahasa Jepang.
Bulan lalu organisasi ini juga merilis paket Pedoman Papan Tanda Berbahasa Asing setebal 49 halaman, yang dapat diunduh gratis melalui situs web Asosiasi Pariwisata Kota Kyoto.
Pedoman tersebut juga mencakup petunjuk desain visual, seperti merekomendasikan pelengkap teks dengan piktogram. Pihaknya juga memastikan agar teks bahasa asing berukuran cukup agar mudah terlihat.
“Kami benar-benar perlu segera memasang sesuatu, dan kami tidak memiliki staf penerjemah, jadi cukup terjemahkan dengan Google dan kami akan memilah detailnya nanti,” imbuh Yuya Iwasaki lagi.