5 Pepatah Jepang yang Berhubungan dengan Musim Panas

Ilustrasi cerek di atas kompor. (DOK. PIKUTASO) DOK. PIKUTASO

Musim panas di Jepang penuh dengan festival yang semarak, makanan menyegarkan, dan tradisi kuno.

Musim panas di Jepang juga kaya akan kearifan dan wawasan yang tercermin dalam pepatah atau peribahasa tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Peribahasa tersebut yang dikenal sebagai "kotowaza", memberikan gambaran sekilas tentang nilai dan kepercayaan budaya Jepang, serta nasihat praktis untuk menghadapi tantangan hidup.

Mari kita jelajahi beberapa peribahasa musim panas yang paling dicintai dan bermakna di Jepang.

Baca juga: 3 Kegiatan Unik di Tokyo untuk Liburan Musim Panas, Bikin Bento Lucu dan Gelas Kaca!

1."夏炉冬扇" (karotosen)

Terjemahan harfiah: Kompor saat musim panas dan kipas angin saat musim dingin.

Artinya: Pepatah ini menyampaikan gagasan tentang sesuatu yang tidak perlu atau tidak pada tempatnya.

Sama seperti penggunaan kompor saat musim panas atau kipas angin saat musim dingin yang tidak ada gunanya.

Hal ini juga mendorong orang untuk mengenali dan beradaptasi dengan musim atau situasi yang sesuai.

Baca juga: Tips Mengoperasikan Pendingin Udara saat Cuaca Panas di Jepang

2. "蛙の子は蛙" (Kaeru no ko wa kaeru)

Terjemahan harfiah: Anak katak adalah katak.

Artinya: Pepatah ini menekankan pada pengaruh lingkungan dan pola asuh seseorang.

Hal ini menunjukkan bahwa sifat dan karakteristik seringkali diwariskan atau dibentuk oleh keluarga dan lingkungan seseorang.

Baca juga: Jangan Sampai Terkena “Heat Stroke” Saat Liburan Musim Panas di Jepang

3. "蓼食う虫も好き好き" (Tade kuu mushi mo sukizuki)

Terjemahan harfiah: Bahkan serangga yang memakan knotweed (gulma) pun punya kesukaannya sendiri.

Artinya: Pepatah ini menonjolkan keragaman selera dan kesukaan.

Hal ini mengingatkan kita bahwa apa yang mungkin tampak tidak menarik bagi seseorang, bisa jadi dihargai oleh orang lain.

Selain itu, pepatah itu juga berarti perbedaan individu harus dihormati.

4. "飛んで火にいる夏の虫" (Tonde hiniiru natsunomushi)

Terjemahan harfiah: Serangga musim panas yang terbang ke dalam api.

Artinya: Tertarik oleh kecerahan, serangga musim panas terbang ke dalam api meskipun mereka akan terbakar sampai mati.

Oleh karena itu, frasa tersebut digunakan sebagai metafora atas kebodohan sembrono yang membahayakan diri sendiri.

5. "夏は日向を行け、冬は日陰を行け" (Natsu ha hinata wo ike, Fuyu ha hikage wo ike)

Terjemahan harfiah: Pergi ke sisi cerah saat musim panas, dan pergi ke sisi teduh saat musim dingin.

Artinya: Tubuh akan terlatih dan pikiran menjadi tangguh bila kita menempatkan diri dalam situasi sulit.

Maksudnya ialah seseorang memperbaiki diri baik jasmani maupun rohani dengan sengaja berjalan di bawah sinar matahari saat musim panas dan memilih berjalan di tempat teduh saat musim dingin.

Makna lainnya adalah bahwa seseorang harus bertindak dengan rendah hati dan menahan diri.

Hal tersebut layaknya seseorang harus memberikan tempat teduh saat musim panas dan tempat-tempat cerah di musim dingin kepada orang lain.

Baca juga: Ide Liburan Musim Panas di Jepang, Jelajahi Alam Kikuchi

Pepatah tersebut menggambarkan wawasan berharga mengenai budaya Jepang dan kebijaksanaan selamanya yang terus bergema pada masyarakat saat ini.

Pepatah musim panas ini memberikan jendela ke dalam nilai-nilai dan perspektif abadi masyarakat Jepang, baik dengan merenungkan ritme alam, pentingnya empati, atau nuansa perilaku manusia.

Saat kamu menikmati makanan lezat musim panas, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan makna mendalam yang terkandung dalam pepatah kuno di atas.

Baca juga: 3 Makanan Wajib untuk Bertahan Saat Musim Panas di Jepang

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juli 2024)

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!