Kementerian Kesehatan Jepang berencana membebaskan biaya persalinan bagi warganya mulai April 2026 sebagai langkah untuk menangani penurunan angka kelahiran di negara tersebut.
Salah satu pendekatan yang diusulkan dalam kebijakan yang disetujui pada Rabu (14/5/2025) oleh panel ahli adalah menanggung sepenuhnya biaya persalinan normal melalui sistem asuransi kesehatan publik.
The Mainichi, Kamis (15/5/2025), saat ini persalinan normal berada di luar cakupan pertanggungan asuransi karena tidak dianggap sebagai kondisi medis tertentu seperti penyakit atau cedera.
Meskipun persalinan normal akan dibebaskan biaya, prosedur epidural atau tindakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan diperkirakan tetap tidak akan ditanggung dalam usulan kebijakan ini.
Sebelumnya, persalinan normal sulit dibebaskan biaya karena institusi medis dapat menetapkan harga sendiri, yang sangat bervariasi antar prefektur di Jepang.
The Straits Times, Rabu (14/5/2025), pemerintah saat ini memberikan pembayaran lump sum sebesar 500.000 yen (sekitar Rp 56,6 juta) untuk setiap kelahiran.
Namun, biaya persalinan sering kali melebihi jumlah tersebut.
Rata-rata biaya nasional untuk persalinan normal pada paruh pertama tahun fiskal 2024 adalah sekitar 518.000 yen, menurut data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Jika persalinan normal dimasukkan dalam cakupan asuransi publik, maka harga akan diseragamkan secara nasional.
Namun, sejumlah dokter kandungan menyuarakan kekhawatiran bahwa langkah ini dapat menyebabkan tekanan finansial pada institusi medis akibat penurunan pendapatan.
Baca juga:
- Dongkrak Angka Kelahiran di Jepang, Tokyo Akan Gratiskan Penitipan Anak
- Populasi Anak di Jepang Terendah dalam 75 Tahun, Hanya 13,66 Juta Jiwa
- Aturan Cuti Melahirkan di Jepang dan Tunjangannya, Mencapai Rp 50 Juta-an
Sumber:
- The Mainichi: https://mainichi.jp/english/articles/20250514/p2g/00m/0na/048000c
- The Straits Times: https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/japan-set-to-fully-cover-childbirth-costs-to-address-falling-birth-rate
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)