Buat yang sering merayakan Valentine di Jepang, pasti enggak asing dengan lagu "Valentine Kiss" dari Sayuri Kokusho.
Lagu ini pertama kali dirilis pada 1986 oleh Yasushi Akimoto dan pasti diputar setiap 14 Februari.
Dengan melodi ceria dan lirik yang playful, "Valentine Kiss" bukan cuma sekadar lagu cinta, melainkan juga menggambarkan tradisi unik perayaan Valentine di Jepang.
Selain itu, liriknya juga penuh dengan ungkapan puitis khas Jepang yang bikin suasana semakin terasa spesial. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Gaya Bahasa dalam "Valentine Kiss"
1. Pengulangan untuk Menambah KesanSalah satu ciri khas lagu ini adalah penggunaan pengulangan dalam liriknya, misalnya pada bagian “Valentine Day, Valentine Day” yang menciptakan ritme yang mudah diingat.
Pengulangan ini memperkuat kesan ceria dan penuh semangat dalam menyambut Valentine.
2. Gambaran Musim dan TradisiMeskipun Valentine berasal dari budaya Barat, lirik "Valentine Kiss" tetap terasa khas Jepang karena memasukkan unsur musim yang relevan dengan perayaan ini.
Referensi tentang cokelat dan hadiah dalam lagu ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat Jepang merayakan Valentine dengan cara mereka sendiri.
Baca juga:
- Sejarah dan Tradisi Hari Valentine di Jepang, Perempuan yang Kasih Cokelat
- Valentine di Jepang, Cewek Kasih Cokelat untuk Pasangan sampai Diri Sendiri
- 8 Anime Romantis Comedy, Cocok Ditonton Pas Valentine
- Hasil Survei: Wisatawan Indonesia Pilih Tokyo untuk Liburan Valentine
Fakta Menarik tentang "Valentine Kiss"
1. Lagu Valentine LegendarisSejak pertama kali dirilis, "Valentine Kiss" dianggap sebagai lagu wajib setiap Hari Kasih Sayang di Jepang.
Sampai sekarang, lagu ini masih sering diputar setiap tanggal 14 Februari, membangkitkan nostalgia bagi banyak orang.