OhayoJepang - Festival salju tahunan di kota Sapporo digelar pada Selasa (4/2/2020), di tengah kekhawatiran merebaknya virus corona.
Angka pengunjung acara musim dingin yang digelar hingga 11 Februari di ibu kota Hokkaido ini diperkirakan tidak akan memecahkan rekor tahun lalu, 2,74 juta pengunjung.
Untuk mencegah merebaknya virus corona, pemerintah China memberlakukan larangan bepergian yang berujung pada pembatalan pesanan hotel besar-besaran.
Baca juga: Ide Liburan Musim Dingin di Sapporo, Melihat Lentera Salju yang Warnai Kuil Jozankei
Curah salju yang rendah sejak akhir 2019 semakin memperkeruh masalah. Para penyelenggara harus melakukan usaha ekstra daripada tahun lalu untuk mendapatkan salju untuk membuat pahatan salju dan es yang menjadi perhatian utama festival tersebut.
Sekitar 200 pahatan dalam berbagai ukuran dipertunjukkan di tiga lokasi.
Dengan lebih dari 120 truk besar yang bolak-balik setiap hari untuk mengantar salju, biaya transportasi bisa menembus 46 juta yen, jumlah yang dialokasikan pada laporan fiskal 2019.
"Para turis Jepang juga menghindari kerumunan tahun ini karena takut tertular (virus corona)," tutur salah seorang anggota komite penyelenggara tentang dampat merebaknya virur corona.
Dispenser antiseptik telah dipasang di lokasi acara, sementara pengumuman dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Tiongkok, memperingatkan para pengunjung untuk menggunakan masker agar mencegah penularan.
Dewan pendidikan Sapporo mengatakan bahwa banyak sekolah dasar di kota Sapporo yang memutuskan untuk tidak ikut di acara musim dingin tersebut tahun ini.