Seni Membuat Makanan Palsu di Jepang, Apa itu?

Halal Sampuru or artificial fake food model on display at one of the eateries at Kansai Airport, Kansai, Japan. SHUTTERSTOCK

OhayoJepang - Pernahkah kamu melihat pajangan makanan yang ada di depan restoran atau depot makan di Jepang? Ternyata itu adalah makanan palsu. Di Jepang seni replika makanan ini disebut shokuhin sampuru (食品サンプル). Apa itu? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari Metropolis Japan, replika makanan ini sudah ada pada akhir tahun 1920-an. Saat itu, sanpuru dibuat dari lilin yang memudahkan pengunjung untuk memesan makanan tanpa menu.

Saat ini, replika makanan tak hanya digunakan sebagai pelengkap tempat makan, tapi juga sebagai sebuah karya seni. Kini sampuru juga dikenal sebagai souvenir atau buah tangan khas Jepang.

Sejarah

Apollo Magazine mengungkapkan bahwa sampuru memiliki sejarah yang panjang. Takizo Iwasaki (1895-1965) adalah orang yang mempopulerkannya. 

Iwasaki kemudian memutuskan untuk membuat pabriknya pada tahun 1932 di Osaka, Jepang.

Dulu sumpuru adalah contoh makanan agar pengunjung, khususnya warga asing, tak kesulitan untuk memesan makanan, sekaligus untuk ajang promosi.

Kala itu sampuru, dibuat dari lilin Namun pada akhir 1970-an, replika makanan ini dibuat dengan plastik agar lebih tahan lama.

Namun sebenarnya, replika makanan ini sudah ada sejak zaman Edo (Tokyo) pada awal abad-19. Awal tahun 1840-an, kedai sushi membuat replika makanan menggunakan  balok kayu.

Coba bikin karyamu sendiri

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!