Kata sifat dalam Bahasa Jepang disebut keiyoushi (形容詞) yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik atau kualitas suatu benda atau orang.
Misalnya, kata sifat digunakan untuk menjelaskan kata benda secara lebih rinci contohnya "rumah besar" atau "bunga yang indah".
Penggunaan kata sifat dapat digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan lebih jelas.
Kata sifat dalam bahasa Jepang secara umum dibagi menjadi dua jenis: kata sifat "i" dan kata sifat "na".
Mari kita lihat penjelasan tentang kata sifat dalam Bahasa Jepang dan contoh cara menggunakannya dalam kalimat.
Baca juga: 8 Partikel dalam Bahasa Jepang, Begini Cara Pakainya
Kata sifat dalam Bahasa Jepang
1. Kata sifat "i"Kata sifat "i" diakhiri dengan suku kata "i(い." Berikut ini beberapa contohnya:
- 大きい (ookii)
Contoh kalimat: この家は大きいです。(Kono ie wa ookii desu.)
Rumah ini besar.
Ookii menjelaskan suatu barang berukuran besar. - 新しい (atarashii)
Contoh kalimat: この本は新しいです。(Kono hon wa atarashii desu.)
Buku ini masih baru.
Atarashii artinya sesuatu baru dan tidak kuno. - 暑い (atsui)
Contoh kalimat: 今日は暑いです。
(Kyou wa atsui desu.)
Cuaca hari ini panas.
Atsui digunakan untuk menggambarkan suhu tinggi atau cuaca panas.
Kata sifat "i" dapat digunakan langsung di akhir kalimat, seperti pada contoh di atas.
Baca juga: Kimi no Tame ni, Apa Arti Tame dalam Bahasa Jepang dan Cara Pakainya?
2. Kata sifat "na"Kata sifat "na" memerlukan partikel "na (な)" saat menjelaskan kata benda. Berikut ini beberapa contohnya:
- きれい (kirei)
Contoh kalimat: ここはきれいな部屋です。
(Koko wa kirei na heya desu.)
Kamar ini bersih/cantik.
Kirei menjelaskan sesuatu yang bersih atau cantik. - 有名 (yuumei)
Contoh kalimat: 彼は有名な歌手です。
(Kare wa yuumei na kashu desu.)
Pria itu adalah penyanyi terkenal.
Yuumei artinya sesuatu atau seseorang itu terkenal.
Saat mendeskripsikan kata benda, kata sifat "na" dipasangkan dengan "na", misalnya dalam "きれいな部屋" (kirei na heya, kamar bersih) atau "有名な人" (yuumei na hito, orang terkenal).
Namun, bila digunakan pada akhir kalimat, kata “na” tidak diperlukan.