Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Nada Dering Telepon di Jepang Kini Telah Tiada, Saat Ini Dikenal "Manner Mode"

Kompas.com - 27/Oct/2019, 19:32 WIB
Ilustrasi menggunakan handphone
Lihat Foto
Ilustrasi menggunakan handphone

OhayoJepang - Pada tahun 2000-an, nada dering sangat populer di kalangan anak muda Jepang,. Mereka bahkan mengeluarkan peringkat untuk nada dering terpopuler yang ada di Jepang!

Hal tersebut berarti bahwa sejumlah besar orang meluangkan waktu untuk memilih lagu yang akan mewakili mereka ketika telepon berdering. 

Mungkin aman untuk mengatakan bahwa ini adalah fenomena global dan banyak negara lain juga berhubungan dengan ini. Namun, di Jepang modern saat ini, fenomena nada dering ini telah menghilang.

Berikut adalah beberapa penyebabnya.

Pengenalan manner-mode

Kamu mungkin bertanya-tanya apa arti manner-mode. Di sebagian besar negara, hal ini lebih dikenal sebagai mode diam atau silent mode.

Jepang mengambil opsi pembatalan kebisingan ini dan mengubahnya menjadi sesuatu berbeda yang berakar pada lapisan budaya yang beragam.

Perlu diingat, ada banyak pengecualian untuk aturan ini dan artikel ini hanya memuat gambaran umum saja.

Jepang mengambil sikap berkontribusi pada banyak aturan yang diterapkan dalam kehidupan sosialnya. Mungkin bagi sebagian orang hal itu membuat orang Jepang terlihat seperti robot, tapi sebenarnya ada alasan yang bagus di balik mode ini.

Orang Jepang adalah orang yang relasional dan cenderung menjaga harmoni dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Penyebab menghilangnya fenomena nada dering memang tidak bisa dijelaskan dengan mudah karena berkaitan dengan aspek budaya, geografi, topografi, lokasi dan lain sebagainya.

Namun, Jepang telah lama memeluk sikap tidak konfrontatif terhadap satu sama lain untuk menghindari terjadinya konflik di dalam komunitas mereka, dan hal tersebut membentuk kecenderungan untuk bertindak berdasarkan pada bagaimana suatu kelompok berpikir.

Hal itu dapat dilihat dari  aturan tidak tertulis yang mengatur mode nada dering seperti apa yang harus digunakan saat berada di tengah masyarakat.

Ketika manner-mode digunakan

Manner-mode adalah pengaturan ponsel yang biasanya menjadi pengaturan default untuk semua telepon di Jepang. Dalam transportasi umum serta pengaturan sekolah dan kantor, kamu akan disarankan untuk mengalihkan ponsel ke manner-mode.

Jika lupa melakukannya, hal itu akan menjadi cerminan dari perilakumu yang mungkin dilabeli masyarakat sebagai sesuatu yang bertolak belakang dengan bersikap sopan (alias tidak sopan).

Mendengar dering telepon di kereta sangat jarang terjadi, dan bila hal itu terjadi tentu akan mengejutkan.

Semuanya bermuara pada harmoni

Sampai batas tertentu, kepatuhan dengan manner-mode  mencerminkan budaya Jepang. Dari sudut pandang orang asing, hal ini mungkin bisa dianggap sebagai aturan konyol.

Pada kenyataannya, ada lebih banyak untuk dilihat di bawah permukaan dan itu hanya menunjukkan seberapa jauh orang Jepang akan memiliki hubungan baik dengan orang-orang di sekitar mereka, sejauh itu akan mempengaruhi teknologi yang mereka gunakan setiap hari .

Siapa yang akan tahu bahwa opsi manner-mode  yang terlalu sering kita terima begitu saja dapat dipahami dan diperlakukan secara berbeda?

Ya, mungkin sedikit kontroversial untuk mengatakan bahwa nada dering telah menghilang. Namun, sulit untuk menyangkal bahwa kita jarang mendengar telepon berdering di Jepang.

Di permukaan, ada kecenderungan untuk melihat manner-mode sebagai kurangnya kebebasan untuk mengekspresikan diri dengan berbagai macam nada, tetapi dalam kenyataannya itu berasal dari budaya Jepang yang rumit namun indah dan harmonis.

Provided by Karaksa Media Partner (19 September 2019)

Halaman:
Editor : Wahyu adityo prodjo

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.