Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Contek "Itinerary" Jalan Kaki Keliling Kyoto Ini untuk Menyingkap Kekayaan Budaya Jepang 

Kompas.com - 11/Jul/2019, 16:17 WIB
Hutan Tadasu no Mori Forest memiliki luas 120.000 meter persegi.
Lihat Foto
Hutan Tadasu no Mori Forest memiliki luas 120.000 meter persegi.

OhayoJepang - Area Kuil Shimogamo berada di kawasan hutan kuno yang luas. Inilah tempat yang memadukan alam, sejarah dan budaya. 

Sebuah taman milik bekas pedagang kaya berada di area ini. Pelancong juga bisa melihat hutan kuno yang masih alami, kuil tua yang merupakan situs warisan dunia, dan berjalan-jalan di tepian Sungai Kamo. 

Ke mana pun kamu pergi, nuansa serba hijau yang menyegarkan mata dan lanskap alami di sekeliling bangunan bersejarah, akan selalu menyambutmu. Ada pula kafe bergaya retro dan aneka hidangan pastry yang bisa dinikmati walau kamu tengah solo traveling. 

Tertarik untuk menjelajahi sisi lain dari Jepang yang menarik ini? Ikuti saja tur jalan kaki rekomendasi kami berikut ini. 

Pukul 9.00: Kunjungi toko Shinshindo, Kyodai Kitamon-mae

Toko Shinshindo, Kyodai Kitamon-mae adalah kafe terkenal yang dibuka pada tahun 1930. Kafe ini kini dipandang sebagai perwakilan dari kafe di Kyoto. 

Pemilik aslinya pernah mendapatkan pelatihan di Paris, Perancis. Ia memutuskan mendesain interior kafe seperti kedai kopi retro di Paris. Salah satu hidangan populer dalam menu adalah set menu Homemade Curry Bread (830 yen), yang memiliki rasa nostalgia dan rasa rempahnya tidak terlalu berlebihan. 

Set menu Homemade Curry Bread ini begitu dicintai pelanggan selama lebih dari 30 tahun.
Set menu Homemade Curry Bread ini begitu dicintai pelanggan selama lebih dari 30 tahun.

Dekorasi interior dipilih dengan seksama, seperti meja panjang yang sudah ada di kafe ini sejak kali pertama buka.
Dekorasi interior dipilih dengan seksama, seperti meja panjang yang sudah ada di kafe ini sejak kali pertama buka.

Eksterior bergaya retro tampak menonjol dibanding bangunan di sekitarnya. Lokasinya berada di depan Universitas Kyoto.
Eksterior bergaya retro tampak menonjol dibanding bangunan di sekitarnya. Lokasinya berada di depan Universitas Kyoto.

Tempat yang dikunjungi berikutnya berjarak 15 menit jalan kaki dari kafe legendaris ini. 

Toko Shinshindo, Kyodai Kitamon-mae berlokasi di 88 Kitashirakawa Oiwake-cho, Distrik Sakyo, Kota Kyoto dan buka dari pukul 8.00 sampai 18.00 setiap hari kecuali hari Selasa.

Pukul 10.00: Kunjungi Vila Old Mitsui Family Shimogamo 

Old Mitsui Family Shimogamo Villa merupakan landasan dari Grup Mitsui, salah satu konglomerat terbesar di Jepang. Tempat ini baru dibuka untuk publik pada tahun 2016. 

Bangunan tersebut selesai dibangun pada tahun 1925 setelah struktur aslinya yang dibuat pada periode Meiji (1868-1912) ditransfer ke area ini, serta setelah pintu masuk ditambahkan. 

Bangunan ini dipandang sebagai properti budaya yang penting karena vila bergaya Jepang nan modern seperti ini cukup jarang. 

Di tengah taman terdapat kolam berbentuk seperti labu. Ada jalan setapak menuju kolam sehingga kamu bisa berjalan-jalan santai sekitar taman.
Di tengah taman terdapat kolam berbentuk seperti labu. Ada jalan setapak menuju kolam sehingga kamu bisa berjalan-jalan santai sekitar taman.

Dari gedung utama, kamu bisa melihat taman dan menikmati teh hijau matcha.
Dari gedung utama, kamu bisa melihat taman dan menikmati teh hijau matcha.

Tempat yang dikunjungi berikutnya berjarak tiga menit jalan kaki dari vila ini. 

Old Mitsui Family Shimogamo Villa berlokasi di 58-2 Shimogamo Miyagawa-cho, Distrik Sakyo, Kota Kyoto dan buka dari pukul 9.00 sampai 17.00 kecuali hari Rabu (jika Rabu jatuh pada hari libur nasional, maka vila tutup pada keesokan harinya). Tiket masuk seharga 410 yen.

Pukul 11.00: Mampir di Kuil Kawai 

Kuil Kawai yang merupakan kuil agama Shinto, berhubungan erat dengan Kuil Shimogamo. Dewa yang dipuja adalah Jimmu, ibu dari kaisar pertama. Jimmu dikenal sebagai pelindung dan disembah sebagai dewi kecantikan pada zaman dulu. 

Kamu bisa mengunjungi kuil ini untuk berdoa meminta kecantikan. Salah satu cara berdoa yang populer di sini adalah dengan menggambar wajah di papan nazar berbentuk cermin tangan yang bisa dibeli dengan harga 800 yen, dengan perlengkapan makeup sendiri. 

Kuil Kawai berada di sisi barat dari Semi no Ogawa, sebuah sungai di dalam hutan Tadasu no Mori.
Kuil Kawai berada di sisi barat dari Semi no Ogawa, sebuah sungai di dalam hutan Tadasu no Mori.

Gambari papan nazar berbentuk cermin tradisional ini dengan makeup, sebagai simbol sebuah doa.
Gambari papan nazar berbentuk cermin tradisional ini dengan makeup, sebagai simbol sebuah doa.

Tempat yang dikunjungi berikutnya berjarak enam menit jalan kaki dari kuil ini. 

Kuil Kawai berlokasi di 59 Shimogamo Izumigawa-cho, Distrik Sakyo, kota Kyoto dan buka dari pukul 6.30 sampai 17.00 setiap hari. Tiket masuk gratis.

Pukul 11.30: Berjalan-jalan sekitar Kuil Shimogamo 

Nama resmi Kuil Shimogamo adalah Kuil Kamo Mioya. Inilah kuil utama dari 1.186 Kuil Kamo di seluruh Jepang. Kuil ini disebut-sebut dibangun pada periode sebelum masehi. Tak heran jika kuil ini dianggap sebagai kuil Shinto tertua di Kyoto.

Seluruh areanya dipenuhi dengan pohon dari hutan Tadasu no Mori Forest, sebuah hutan kuno dari era Heian yang memberikan nuansa magis.

Hutan Tadasu no Mori Forest memiliki luas 120.000 meter persegi.
Hutan Tadasu no Mori Forest memiliki luas 120.000 meter persegi.

Ada kepercayaan jika seseorang membunyikan lonceng “Renri no Sakaki” dari pohon ini, maka orang tersebut akan mendapatkan pasangan yang baik.
Ada kepercayaan jika seseorang membunyikan lonceng “Renri no Sakaki” dari pohon ini, maka orang tersebut akan mendapatkan pasangan yang baik.

Ini adalah “Sazare Ishi,” yang muncul dalam “Kimigayo, lagu nasional Jepang
Ini adalah “Sazare Ishi,” yang muncul dalam “Kimigayo, lagu nasional Jepang

Tempat yang dikunjungi berikutnya berjarak 20 menit jalan kaki dari kuil ini. 

Kuil Shimogamo berlokasi di 59 Shimogamo Izumigawa-cho, Distrik Sakyo, Kota Kyoto dan buka mulai pukul 6:30 sampai 17.00 setiap hari. Tiket masuk gratis. 

Pukul 13.00: Jalan kaki sepanjang jalan Nakaragi

Jalan setapak Nakaragi terkenal sebagai Lorong Sakura yang berada di sisi kiri Sungai Kamo. Saat musim sakura lewat, lorong ini berubah warna menjadi hijau segar. Kamu bisa menjajal hiking dengan keluarga atau teman, sambil menikmati suara syahdu dari sungai yang mengalir. 

Jalur setapak di sepanjang Sungai Kamo mulai dari Jembatan Kitaoji sampai Jembatan Kitayama-ohashi,  memiliki panjang sekitar 800 meter.
Jalur setapak di sepanjang Sungai Kamo mulai dari Jembatan Kitaoji sampai Jembatan Kitayama-ohashi, memiliki panjang sekitar 800 meter.

Taman Botani Kyoto berada dekat dengan Nakaragi. Tempat yang dikunjungi berikutnya berjarak lima menit jalan kaki dari jalan Nakaragi. 

Jalur setapak Nakaragi berlokasi di Kamo Imai-cho, Distrik Sakyo, kota Kyoto dan buka untuk publik sepanjang hari.

Pukul 13.30: Cicipi manisan di Toko Utama Malebranche Kyoto Kitayama 

Malebranche, toko manisan yang buka sejak 1982, populer dengan tea langue de chats “Cha no Ka” yang tebal dan manisan berbahan Uji-matcha lainnya. Kamu akan menemukan kedai tempat menikmati beragam camilan manis khas Kyoto edisi terbatas yang hanya tersedia di cabang ini. 

Cabang aslinya berada di Kitayama, yang merupakan kawasan dengan banyak gedung barat bergaya retro
Cabang aslinya berada di Kitayama, yang merupakan kawasan dengan banyak gedung barat bergaya retro

Toko Utama Malebranche Kyoto Kitayama berlokasi di Kitayama-dori Shokubutsuen Kitayama Mon-mae, Distrik Kita, kota Kyoto dan buka dari pukul 9.00 sampai 20.00 setiap hari. Kedai buka dari pukul 10.00 sampai 19.30. 

Provided by Japan Walker™, Kansai Walker™(23 Mei 2019)

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.