Apakah Mirin Halal? Bahan Masakan Khas Jepang

Ilustrasi mirin atau sweet sake, bumbu masakan khas Jepang yang mengandung alkohol sekitar 14 persen. SHUTTERSTOCK/KAZOKA

Menurut MasterClass; mirin biasanya digunakan untuk menambah rasa umami asin-manis pada makanan.

Mirin terbuat dari beras ketan, alkohol yang sudah disuling, dan beras yang difermentasi dengan ragi koji (Aspergillus oryzae). 

"Mirin berasal dari khamar sehingga tidak bisa dilakukan proses verifikasi kehalalannya," jelas Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Ir. Muti Arintawati, M.Si. mengutip berita Kompas.com.

Baca juga: Apa Mirin Halal? Simak Penjelasan dari MUI

Muti menyatakan bahwa mirin ini mirip dengan sake tetapi kandungan alkoholnya lebih rendah dan rasanya lebih manis sehingga kerap disebut sweet sake.

Terdapat beberapa jenis mirin salah satunya true mirin yang mengandung etanol hingga 14 persen.

Selanjutnya, ada pula mirin yang diencerkan jadi kandungan etanolnya lebih rendah. Di samping itu, terdapat mirin yang ditambah dengan bumbu.

Mirin masuk kategori bumbu masakan non-halal.

Penggunaan mirin tidak dianjurkan dalam masakan bagi Muslim, walau jumlahnya sedikit atau sekadar untuk bumbu.

Muti menambahkan bahwa membuat bahan pengganti mirin dengan cara menyerupai atau mengimitasi alkohol tidak diperbolehkan karena bahan dasarnya sudah haram.

MUI pun tidak akan melakukan proses verifikasi pada produk yang menyerupai minuman beralkohol seperti mirin, sake, dan soju.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!