Kalau dengar kata “kari,” orang mungkin terbayang semangkuk hidangan berkuah kental penuh rempah, hangat, dan mengenyangkan.
Di Jepang, kari dikenal sebagai kare raisu yaitu kari Jepang yang kental, biasanya disajikan di atas nasi putih.
Meski terkenal sebagai comfort food, ada satu hal unik di Jepang.
Banyak orang Jepang makin doyan makan kari saat musim panas, padahal udara lagi panas-panasnya.
Baca juga:
Kari pertama kali masuk Jepang sekitar era Meiji (1868–1912), dibawa oleh Angkatan Laut Inggris.
Awalnya, kari dianggap makanan asing.
Tapi lama-lama, kari makin dikenal dan jadi bagian penting di kehidupan sehari-hari orang Jepang. Dulu, kari sering disajikan di kantin militer atau sekolah.
Seiring waktu, kari makin populer karena munculnya curry roux instan berbentuk blok yang praktis banget.
Cukup dimasak bareng sayur dan daging, sudah jadi satu menu lengkap di rumah. Tak heran, sampai sekarang kari masih jadi salah satu makanan favorit di Jepang.
Menariknya, musim panas dengan suhu terik dan kelembapan tinggi malah membuat orang Jepang makin sering makan kari.
Mereka bahkan punya istilah khusus yaitu natsu kare (夏カレー) yang artinya kari musim panas.
Kenapa di saat orang lain mungkin menyantap makanan dingin, mereka malah menikmati kari panas?
Pertama, karena kari bisa membangkitkan selera makan. Di musim panas, banyak orang merasa kehilangan nafsu makan.
Aroma rempah yang kuat dalam kari bisa bikin perut jadi lapar lagi.
Bukan cuma bikin kenyang, tapi juga mengembalikan genki (元気), energi dan semangat yang sempat hilang karena cuaca panas.
Kedua, ada efek “mendinginkan” dari makanan panas dan pedas. Kedengarannya memang aneh, tapi makanan seperti kari bisa memicu tubuh berkeringat.
Keringat inilah yang kemudian membantu tubuh menurunkan suhu secara alami. Selain bikin segar, metabolisme tubuh juga tetap lancar.
Selain itu, kari juga praktis. Dengan curry roux instan, masak kari jadi gampang.
Tinggal tambahkan sayuran dan daging, sudah jadi hidangan lengkap dan bergizi.
Cocok banget untuk hari-hari musim panas yang bikin malas masak lama-lama.
Kalau dipikir-pikir, kenapa banyak orang Jepang makan kari pas musim panas, padahal hawanya udah panas banget?
Jawabannya bukan cuma soal rasa, tapi juga soal tradisi, sains, dan psikologi makanan.
Kari sudah jadi bagian dari keseharian orang Jepang, mulai dari meja makan di rumah sampai kantin sekolah dan militer.
Di musim panas, kari bukan cuma soal mengisi perut, tapi juga cara menjaga semangat dan energi.
Rempah-rempahnya membantu tubuh berkeringat dan mengatur suhu.
Ditambah lagi, kari itu praktis disiapkan dan menyajikan satu porsi lengkap yang memuaskan.
Jadi, di Jepang, kari bukan sekadar makanan berat berkuah kental.
Di baliknya, ada cerita tentang tradisi, cara cerdas menghadapi panas, dan bagaimana sebuah comfort food bisa membawa rasa nyaman di saat yang nggak terduga.
Sumber:
Artikel ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)
View this post on Instagram