Ginza adalah pusat sosial yang menarik penulis yang mewakili semangat dan suasana zaman tersebut.
Pesona Ginza yang sangat menarik bagi para penulis pada masa itu masih tetap hidup hingga hari ini. Kali ini, kami akan memperkenalkan beberapa kedai kopi, yang disebut “Kissa-ten” yang juga disukai oleh para sastrawan.
Kissa-ten di Jepang, yang disebut dengan "kissaten" sedikit berbeda dari kafe biasa karena memiliki budaya yang unik.
Banyak Kissa-ten di Jepang yang memiliki suasana "Showa Retro" yang mengingatkan pada era Showa (1926-1989) dengan dekorasi interior dan musik dari masa tersebut, menciptakan ruang yang nostalgik.
Kissa-ten tidak hanya ada di area perkotaan Jepang tetapi juga tersebar luas di daerah pedesaan, berfungsi sebagai tempat komunitas yang berakar di daerah tersebut.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang perbedaan antara kedai kopi dan kafe, silakan baca artikel ini.
Baca juga: Jejak Sastra di Ginza Jepang, Pernah Ada yang Pelihara Harimau di Atap Gedung
CAFE DE L'AMBRE
©Ginza Informatino Management(GIM)
CAFE DE L'AMBRE adalah kedai kopi yang disukai oleh Seicho Matsumoto, seorang penulis terkenal Jepang yang lahir di tahun 1909 dan meninggal dunia pada tahun 1992.
Seicho Matsumoto terkenal tidak minum alkohol tetapi menyukai kopi.
Karya Seicho Matsumoto yang populer adalah novel-novel detektif dan misteri sosial.
Karyanya tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana untuk mempertanyakan kembali masyarakat. Hingga saat ini, drama dan film yang diadaptasi dari karya-karya Seicho Matsumoto masih populer di Jepang.
Baca juga: Jejak Sastra di Ginza: Monumen Ginpari Sejak 1951 dan Monumen Ginza No Yanagi 1937
Di CAFE DE L'AMBRE, ada tulisan "Kedai Hanya dengan Kopi" di papan namanya.
Seicho Matsumoto, yang menyukai manis, biasanya menambahkan tiga sendok gula ke dalam kopi drip murninya.