OhayoJepang - Setiap negara memiliki cara merayakan tahun barunya masing-masing. Begitu juga negara Jepang yang memiliki tradisinya sendiri.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai makanan seperti apa yang biasanya dikonsumsi oleh orang Jepang, terutama pada saat pergantian tahun.
Toshikoshi Soba
Pada malam tahun baru biasanya orang Jepang akan makan mi Soba. Bentuk mi yang panjang dan tipis menandakan umur yang panjang. Dengan memakan mi ini orang Jepang percaya akan memperpanjang umur.
Osechi
Osechi merupakan set masakan khas yang dimakan oleh orang Jepang pada pagi hari do tanggal 1 Januari. Makanan ini biasanya secara tradisional dihidangkan di oju, kotak segiempat mewah berlapis empat.
Masakan di set osechi ini memiliki makna yang baik dari bentuknya maupun dari namanya, seperti di bawah ini.
- Kuromame atau kacang hitam rebus: menunjukkan makna kerajinan karena kata “kacang” dan “rajin” memiliki bunyi yang sama dalam bahasa Jepang, yaitu mame.
- Ebi atau udang: menunjukkan makna panjang umur karena bentuk udang yang seperti orang tua yang membungkuk.
- Kombu atau rumput laut: menunjukkan makna kebahagiaan karena kata “rumput laut” memiliki suara yang mirip dengan kata “syukur” dari kata yoro“kobu”.
- Kazunoko atau telur ikan haring: menunjukkan makna kesuburan di dalam keluarga karena ikan ini menghasilkan banyak telur.
- Kuri-kinton atau ubi tumbuk dengan kacang chesnut manis: melambangkan kekayaan karena kata “kinton” bila dituliskan dalam huruf kanji memiliki makna segumpal emas.
Kagami Mochi
Kagami mochi merupakan pajagan awal tahun berupa mochi dua tingkat dengan jeruk di atasnya. Beras sendiri merupakan sesajen lumrah yang disajikan untuk dewa di ajaran Shinto.
Bentuknya yang bulat menggambarkan cermin yang biasanya digunakan pada upacara keagamaan Shinto yang melambangkan suatu arwah. Orang Jepang percaya bahwa dewa tahun baru beristirahat di atas kagami mochi ini.
Biasanya orang Jepang tidak memotong mochi ini dengan pisau untuk dimakan, melainkan menunggu mochi ini untuk terbelah sendiri untuk menjaga agar jiwa dewa tetap utuh saat dimakan. Biasanya mochi ini dimakan pada tanggal 11 Januari dan tradisi tersebut disebut sebagai kagami biraki.
Provided by Karaksa Media Partner (12 December 2019)